BI Catat Transaksi Mata Uang Lokal Tembus US$16,4 Miliar
Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi Local Currency Transaction (LCT) dengan negara mitra melonjak tajam hingga US$16,4 miliar per Agustus 2025. Angka itu lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama 2024 yang hanya sekitar US$6,4 miliar.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan capaian tersebut juga sudah melampaui total transaksi sepanjang 2024 yang sebesar US$12,5 miliar.
“Data LCT untuk Agustus sudah mencapai US$16,4 miliar. Ini menunjukkan tren positif dan akan terus kita dorong,” ujarnya dalam Rapat Dewan Gubernur BI periode September, Rabu (17/9/2025), seperti dilansir dari CNNIndonesia.
Baca juga : Bank Indonesia & Disdik Tapteng Resmikan Modul Ajar “Cinta, Bangga, Paham Rupiah” untuk Siswa
Destry optimistis transaksi LCT dapat meningkat lebih tinggi hingga akhir tahun. “Masih ada empat bulan ke depan September hingga Desember yang memberi peluang besar nilai LCT naik, sehingga keseimbangan mata uang di pasar akan semakin baik,” katanya.
LCT merupakan skema penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi antarnegara, sehingga mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Indonesia telah menerapkan kerja sama ini dengan sejumlah negara seperti Korea Selatan, Malaysia, dan China.
Kesepakatan terbaru dilakukan bersama Jepang, memungkinkan kedua negara bertransaksi langsung dengan rupiah dan yen tanpa melalui dolar. BI menilai langkah tersebut akan menekan biaya konversi, mengurangi risiko volatilitas nilai tukar, dan memperkuat stabilitas keuangan domestik.







https://shorturl.fm/e6tej