Bencana Alam Diduga Akibat Aktivitas Perusahaan, Bahlil: Pengawasan Usaha Harus Lebih Ketat!
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menanggapi adanya dugaan dampak perusahaan-perusahaan di sekitar desa yang berdampak pada terjadinya bencana alam seperti banjir bandang.
Dibaca Juga : SPBU di Batu Bara Kehabisan BBM, Harga Pertalite Eceran Tembus Rp20.000/Liter
Asumsi semacam ini muncul di kalangan masyarkat, terlebih karena adanya temuan tumpukkan kayu-kayu besar yang terbawa arus banjir bandang. Menjawab hal ini, Bahlil mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait.
“Nanti kita akan kordinasikan, urusan kebun, kehutanan itukan ada kementerian, nanti saya pulang dari sini, saya akan kordinasikan,” ujarnya kepada Wartawan usai meninjau Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus menjadi perhatian bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi. “Dimaksimalkan itu dengan memperhatikan AMDAL nya,” ucap Politisi Golkar tersebut.
“Kaidah-kaidah lingkungan harus menjadi prioritas dalam rangka menjalankan aktivitas usaha,” tuturnya menambahkan.
Dibaca Juga : Lansia Ditemukan Meninggal di Persawahan Tanjung Gusta, Diduga Terseret Arus Banjir
Bahlil mengatakan pengetatan harus dilakukan, khususnya bagi perusahaan yang berdampak dengan lingkungan. “Dengan kejadian ini maka kita harus terus evaluasi terhadap pengetatan proses usaha yang berdampak pada lingkungan,” katanya.
Dengan meningkatnya kejadian bencana alam yang diduga dipicu oleh ulah manusia, pemerintah disebut perlu bergerak cepat agar keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan dapat terjaga. Pernyataan tegas Bahlil menjadi sinyal kuat bahwa negara tidak akan membiarkan aktivitas perusahaan berjalan tanpa kontrol ketat, terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap lingkungan.






