Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS BBM Diduga Campur Air, Pertamina Setop Sementara Penyaluran di SPBU Tanjung Morawa

BBM Diduga Campur Air, Pertamina Setop Sementara Penyaluran di SPBU Tanjung Morawa

Video amatir dari akun TikTok @Williamzega viral memperlihatkan sejumlah warga memprotes pengelola SPBU 14.203.159 di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

Dalam video tersebut disebutkan bahwa bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite diduga tercampur air.

Insiden itu menyebabkan beberapa kendaraan mogok sesaat setelah mengisi BBM, sehingga para pengemudi melakukan protes dan mengambil sampel langsung dari tangki mobil mereka untuk menunjukkan adanya campuran air.

Menanggapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan telah menghentikan sementara penyaluran BBM di SPBU tersebut untuk kepentingan investigasi.

Baca Juga : Heboh! BBM Pertalite di SPBU Tanjung Morawa Diduga Campur Air, Warga Keluhkan Kendaraan Rusak

“Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya indikasi potensi masuknya air pada sistem penyimpanan di SPBU tersebut, dan saat ini sedang dilakukan perbaikan fisik di area pengisian,” ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, Rabu (22/10/2025).

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak pengelola SPBU telah memberikan ganti rugi kepada konsumen yang terdampak serta membantu perbaikan kendaraan yang rusak akibat insiden tersebut.

“Langkah ini dilakukan sembari menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel BBM yang telah diambil oleh tim Pertamina,” tambahnya.

Pertamina menegaskan bahwa seluruh lembaga penyalur resmi wajib memenuhi standar operasional dan mutu produk.

Jika ditemukan pelanggaran atau kelalaian, maka akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain itu, Pertamina mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan keluhan terkait BBM melalui Pertamina Call Center 135 agar dapat segera ditindaklanjuti.

Penyaluran BBM di SPBU tersebut akan kembali dilakukan setelah hasil investigasi dan perbaikan dinyatakan aman.

Komentar
Bagikan:

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan