Banjir Tak Surutkan Semangat, Siswa di Langkat Ikuti ASAS dari Pengungsian
Syafa Salsabila, salah satu korban bencana banjir di Kabupaten Langkat mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) dari lokasi pengungsian. Kondisi banjir tidak mematahkan semangatnya.
Genangan air di rumah siswa kelas VIII, MTsN 1 Langkat itu hingga kini masih setinggi lutut orang dewasa.
Kondisi itu memaksa keluarganya meninggalkan rumah yang berada di Kecamatan Hinai untuk sementara waktu, demi mencari tempat yang lebih aman sambil menunggu air surut.
Kondisi itu ternyata tak membuat Syafa lupa menjalankan kewajibannya sebagai pelajar.
Syafa menyampaikan bahwa sebagian besar buku dan perlengkapan belajarnya masih tertinggal di rumah yang terendam banjir.
“Buku-buku masih di rumah dan sampai sekarang saya belum tahu bagaimana kondisi semua buku saya,” ujar Syafa, Selasa (16/12/2025).
Pelaksanaan asesmen secara daring, kata Syafa, tidak mengalami kendala teknis yang berarti.
Perbedaan utama yang ia rasakan hanyalah suasana pengerjaan soal yang tidak lagi dari rumah, melainkan dari lokasi pengungsian.
Baca Juga : Dua Pos Lantas Polres Batu Bara Direnovasi, Publik Layangkan Kritik
“Walau tidak senyaman saat di rumah, saya tetap berusaha fokus dan berkonsentrasi,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak madrasah telah mendata siswa yang mengalami kendala mengikuti asesmen daring sebagai bentuk kepedulian terhadap siswa terdampak banjir.
Namun, setelah berdiskusi dengan orang tuanya, Syafa memutuskan untuk tetap mengikuti asesmen sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Para siswa yang terdampak bencana dikasih kelonggaran sama madrasah. Kita boleh tidak mengikuti asesmen sesuai jadwal awal dan disediakan ujian susulan bagi yang belum memungkinkan mengikuti asesmen,” ucapnya.
Kepala MTsN 1 Langkat, Syamsul Bahri, membenarkan adanya kebijakan tersebut.
Ia mengatakan pelaksanaan ASAS tetap mengacu pada kalender akademik, namun madrasah terlebih dahulu melakukan pendataan kesiapan siswa, terutama bagi mereka yang terdampak banjir.
“Dari data, 96 persen siswa bersedia ikut asesmen via daring. Tapi kita tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan dan fleksibilitas bagi yang benar-benar terkendala,” katanya.
Untuk diketahui, ASAS adalah penilaian menyeluruh yang dilakukan sekolah di akhir semester untuk mengukur sejauh mana Capaian Pembelajaran (CP) siswa selama periode tersebut.
Hal ini berfungsi untuk mengevaluasi pemahaman siswa, memberikan umpan balik penting bagi guru dan orang tua, serta menjadi dasar penentuan nilai rapor, kenaikan kelas, atau kelulusan.






