Banjir Bandang Parapat: Tim SAR dan Relawan Berjibaku Evakuasi Korban dan Membersihkan Lokasi
Banjir bandang yang melanda Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsib), Simalungun, mengakibatkan aliran air bercampur lumpur serta material kayu menerjang permukiman warga. Selain merendam rumah, banjir juga sempat mengganggu akses jalan dari Toba menuju Pematangsiantar akibat tumpukan material yang terbawa arus. Pelaksana Tugas (Plt) Camat Girsib, Victor Saragih, menyebutkan sedikitnya 200 rumah terdampak. “Itu masih perkiraan sementara, jumlahnya bisa berubah,” ujarnya, Senin (17/3/2025).
Dibaca Juga : Papan Bunga Sindir Polres Samosir Kasus Penggelapan Kerbau Menginjak 5 Tahun Tak Kunjung Tuntas
Victor menambahkan, proses pembersihan diperkirakan berlangsung selama satu minggu. “Kami masih mendata jumlah kerugian dan memastikan tidak ada korban jiwa,” katanya saat meninjau lokasi. Pantauan Mistar, warga yang terdampak kini fokus membersihkan rumah dan tempat usaha mereka dibantu petugas TNI/Polri, BPBD Simalungun. Hingga siang ini, kondisi di Parapat berangsur pulih, meski sisa lumpur dan material kayu masih terlihat di beberapa titik. Sebelumnya, banjir bandang melanda Parapat pada 16 Maret 2025.
Banjir bandang ini juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk jalan, jembatan, dan saluran air. Pemerintah setempat berencana melakukan evaluasi dan perbaikan infrastruktur untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan.
Dibaca Juga : Wali Kota Sibolga Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat dalam 5 Tahun ke Depan
Warga Parapat pun berharap agar pemulihan dapat berlangsung cepat. “Kami berharap ada bantuan lebih lanjut untuk memperbaiki rumah dan kehidupan kami. Ini ujian berat bagi kami semua,” tutur Siti. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, terutama di daerah rawan bencana. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.






