Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Banjir Bandang dan Longsor di Silalahi II, Pemerintah Diminta Segera Bertindak

Banjir Bandang dan Longsor di Silalahi II, Pemerintah Diminta Segera Bertindak

Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi diterjang banjir bandang dan longsor, Selasa (25/2/2025) pagi. Pasca kejadian, kondisi terkini pada Kamis (27/2/2025), petugas sedang dalam proses pembersihan dan tampak tidak ada lagi timbunan material banjir yang menutupi. Meski begitu, alat berat masih tetap diupayakan untuk didatangkan agar membersihkan batu besar di pinggir jalan, tetapi terkendala jalur penghubung yang tertutup.

Dibaca Juga : Ramadan 1446H Dimulai dengan Meriah, Pawai Obor Labusel Tandai Awal Bulan Penuh Berkah

Satgas BPBD Kabupaten Dairi, Januar Silalahi mengatakan, proses pembersihan material longsor masih terus dilakukan dengan mengupayakan penggunaan alat berat. Tidak ada korban dari peristiwa banjir bandang di Desa Silalahi 2 ini, tapi ada beberawa warga setempat yang mengalami luka. Salah satu saksi mata, Natalia Simarmata, menjelaskan kronologi terjadinya peristiwa ini bermula dari terdengarnya suara reruntuhan disusul dengan bebatuan besar. Masyarakat sekitar tampak panik dan berusaha menyelamatkan diri. Laporan BPBD Dairi pada Kamis (27/2/2025) terpantau ada 16 titik lokasi longsor. Lokasi terparah berada di Desa Silalahi I atau jalur menuju Lae Pondom.

Bencana ini juga mengancam sektor perekonomian warga. Sebagian besar penduduk Desa Silalahi II menggantungkan hidupnya pada pertanian dan perkebunan. Kerusakan lahan akibat banjir dan longsor diprediksi akan menimbulkan kerugian materi yang besar. Warga setempat berharap pemerintah dan pihak berwenang dapat segera mengambil langkah konkret untuk memulihkan kondisi desa. Mereka juga meminta bantuan logistik, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan, untuk bertahan di tengah situasi yang semakin sulit.

Dibaca Juga : Hasil Ramp Check Kapal di Danau Toba Diungkap, KSOPP Pastikan Kelaikan Operasional

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan lebat masih akan terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari daerah rawan bencana. Banjir bandang dan longsor di Desa Silalahi II menjadi pengingat betapa pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat. Di tengah tantangan alam yang semakin tidak terduga, solidaritas dan kerja sama semua pihak menjadi kunci untuk mengatasi krisis ini.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan