Antusiasme Mudik, KA Siantar Ekspres Kelebihan Penumpang Hingga 128%
Momen libur panjang Iduladha 1446 Hijriah/2025 benar-benar dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian, terbukti dari lonjakan penumpang yang terjadi pada Kereta Api (KA) Siantar Ekspres yang tembus 128 persen.
Dibaca Juga : PTAR Galakkan Program Bina UMKM, Siapkan Masyarakat Mandiri Sebelum Tambang Tutup
Dalam lima hari libur akhir pekan mulai Kamis (5/6/2025) hingga Senin (9/6/2025), jumlah penumpang membludak hingga melampaui kapasitas kursi yang disediakan.
Manager Humas KAI Divre I Sumatera Utara, M. As’ad Habibuddin, menyebutkan sebanyak 8.145 tiket telah terjual dalam periode tersebut, padahal kapasitas yang tersedia hanya 6.360 kursi.
“Artinya, okupansi mencapai 128 persen. Antusiasme masyarakat sungguh luar biasa. KA Siantar Ekspres benar-benar menjadi pilihan utama selama long weekend ini,” ujar As’ad kepada Masyarakat, Senin (9/6/2025). “Kami terus koordinasi dengan petugas lapangan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, termasuk mengatur distribusi penumpang agar tidak terlalu menumpuk di satu gerbong,”
Data menunjukkan bahwa selama empat hari pertama, dari Kamis (5/6/2025) hingga Minggu (8/6/2025), sebanyak 6.480 penumpang telah menggunakan layanan KA Siantar Ekspres. Jumlah ini naik drastis 29 persen dibandingkan periode yang sama bulan lalu, yaitu 5.023 penumpang.
As’ad menjelaskan, selama libur panjang, empat perjalanan KA Siantar Ekspres beroperasi setiap hari, melayani rute strategis dari Medan, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, hingga Pematangsiantar.
Dibaca Juga : Gedoran Pedagang Pasar Horas Tolak Perobohan Gedung 4, Tuntut Janji Pembangunan!
Ia juga mengimbau penumpang agar datang lebih awal ke stasiun untuk menghindari keterlambatan dan memastikan kenyamanan dengan duduk sesuai nomor tempat duduk yang tertera di tiket masing-masing. Lonjakan penumpang KA Siantar Ekspres hingga 128% menunjukkan tingginya minat masyarakat menggunakan kereta untuk mudik. Meski PT KAI telah berupaya menambah kapasitas, tantangan seperti overbooking dan keterbatasan gerbong masih perlu menjadi perhatian ke depannya.






