Dampak Antrean BBM, SPBU di Tebing Tinggi Stop Layanan Barcode
Mematuhi instruksi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pihak manajemen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Simpang Kampung Keling, Kota Tebing Tinggi, tidak memberlakukan penggunaan barcode bagi kendaraan untuk sementara waktu, di Jalan Prof. H. Yamin, Jumat (5/12/2025).
“Sudah sejak dua hari yang lalu tidak diberlakukan penggunaan barcode, setelah ada pernyataan dari Pak Menteri,” ungkap Supervisor SPBU Kampung Keling, Henry.
Dijelaskan Henry, sejak pukul 16.00 WIB bahan bakar sudah masuk ke SPBU. Namun hanya untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, sementara jenis lainnya tidak tersedia.
“Jam 4 sore tadi sudah masuk 16.000 liter, tapi semua Pertalite. Untuk pengisian kendaraan dibatasi. Sepeda motor hanya boleh Rp50 ribu, sementara mobil Rp200 ribu,” pungkasnya.
Baca juga : SPBU 14.213.228 Simpang Kopi Hentikan Penjualan, Distribusi BBM Diduga Menyimpang
Sementara itu, menurut salah seorang petugas Dinas Perhubungan, Dhani, yang diposisikan untuk melakukan monitoring lantaran adanya agenda kunjungan Wali Kota Tebing Tinggi ke sejumlah SPBU, mengatakan antrean masih sama seperti hari-hari sebelumnya.
“Kalau dari SPBU ke Simpang Kampung Keling antreannya sepanjang 500 meter untuk mengisi BBM. Sedangkan dari SPBU ke arah Rumah Sakit Chivani sekitar 200 meter,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Dhani menambahkan antrean yang terjadi di SPBU Simpang Kampung Keling terlihat rapi.
“Ramai antre, tapi rapi antreannya karena ada petugas personel Polres Tebing Tinggi yang mengaturnya sehingga tertib,” tutupnya.
Amatan di lokasi, hingga jelang petang antrean masih terpantau mengular di kawasan SPBU Kampung Keling.






