Antrean BBM di Balige Mengular Dua Hari, Sopir Angkot Terancam Tak Bisa Beroperasi
Padatnya antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kabupaten Toba, khususnya di Kecamatan Balige, membuat sopir angkutan kota (angkot) tidak dapat mencari sewa karena tidak mendapatkan bahan bakar selama dua hari.
Dibaca Juga : Banjir Putuskan Akses Jalan di Langkat, Gubernur Bobby Nasution Turun Meninjau
Salah seorang sopir angkot, Tio Hutabarat, mengatakan sejak terjadi kelangkaan bahan bakar di SPBU Kabupaten Toba, terlebih di Balige, pendapatan dirinya sebagai sopir menjadi berkurang. Hal tersebut karena tidak bisa menarik sewa setiap hari.
“Sejak langkanya bahan bakar, untuk mendapatkannya harus antre selama dua hari. Seperti saat ini, sejak kemarin saya menanti antrean, barulah sekitar pukul 20.00 WIB saya dapatkan,” ujar Tio, Jumat (5/12/2025).
Pengendara sepeda motor, K. Napitupulu, yang berprofesi sebagai pedagang keliling, juga mengakui dirinya telah tiga hari tidak mendapatkan bahan bakar sehingga tidak dapat berdagang.
“Sudah dua hari saya mengantre, akhirnya malam ini mendapatkan jatah mengisi bahan bakar. Kendati hanya bisa mengisi lima liter, sudah bisa digunakan dalam dua hari ini,” ucapnya.
Dibaca Juga : Banjir & Longsor Menerjang Sumatera, Fraksi PDIP Mendesak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional
ratusan kendaraan roda empat termasuk angkot telah melakukan antrean sejak pukul 11.00 WIB sebelum mobil tangki datang untuk mendistribusikan BBM ke SPBU. Mobil tangki hadir pukul 18.00 WIB dan pengisian BBM mulai dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB. Sejumlah sopir dan warga meminta pemerintah daerah serta Pertamina untuk segera menangani krisis ini agar tidak berlarut-larut. Jika tidak, mereka khawatir aktivitas masyarakat dan perekonomian akan semakin terganggu.Hingga berita ini diturunkan, antrean kendaraan masih terlihat padat di beberapa titik SPBU di Balige. Masyarakat berharap pasokan BBM kembali normal dalam waktu dekat.






