Aksi Cabul Guru Agama di Asahan Terekam Video, Enam Siswa Jadi Korban
Seorang guru agama berinisial D (39 tahun) nyaris menjadi korban penghakiman massa setelah diduga mencabuli enam siswa di SDN Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kasus ini terungkap setelah orang tua murid menerima cerita dari anak-anak mereka tentang perilaku tidak pantas sang guru.
Awalnya, orang tua murid mendatangi sekolah untuk memeriksa kebenaran laporan tersebut. Mereka kemudian memeriksa ponsel milik D dan menemukan rekaman video yang diduga kuat menjadi bukti tindakan asusila. Emosi massa pun memanas dan berusaha menghakimi D, namun polisi segera turun tangan untuk mengamankan tersangka.
“Terduga pelaku sudah diamankan dari sekolah,” jelas Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Fery Habeahan, pada Minggu (4/5/2025).
Menurut penyelidikan sementara, terdapat enam korban yang menjadi sasaran D. “Berdasarkan pengakuan si guru, lima dipegang-pegang, satu disodomi,” ungkap Fery.
Baca juga : Dugaan Kekerasan Seksual oleh Guru, LPPAI Asahan Minta Tindakan Tegas
Diketahui, D adalah guru agama yang baru lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Modus operandi yang digunakannya adalah mengajak korban ke perpustakaan dengan ancaman memberikan nilai buruk jika tidak menuruti perintahnya. Hal ini menunjukkan adanya penyalahgunaan wewenang sebagai pendidik untuk memanipulasi siswa.
Kasus ini menimbulkan kecaman dari masyarakat setempat, terutama karena pelaku merupakan figur yang seharusnya menjadi panutan. Pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat diharapkan segera menindaklanjuti dengan pemeriksaan mendalam serta memberikan pendampingan psikologis bagi korban.
Polisi saat ini masih mengembangkan penyidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya korban lain. D juga akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak mengambil tindakan main hakim sendiri, mengingat proses hukum sedang berjalan. Kasus ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap interaksi guru dan murid, serta perlunya edukasi perlindungan anak di lingkungan sekolah.






