Tebing Longsor di Tapsel, Akses Jalan Nasional ke Sibolga Tertutup Total
Tebing setinggi belasan meter di Dusun Tobotan, Desa Sibakkua, Kecamatan Angkola Barat, Tapanuli Selatan, longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (13/4). Material longsoran menutupi sebagian besar badan akses jalan nasional yang menghubungkan Padangsidimpuan dan Sibolga, menyebabkan arus lalu lintas terganggu dan kendaraan sulit berpapasan.
Hingga saat ini, material longsor belum dibersihkan, menimbulkan kekhawatiran akan kemacetan dan potensi kecelakaan bagi para pengendara.
Baca Juga: Lima Kecamatan di Padangsidimpuan Terendam Banjir, Warga Mengungsi
Hujan deras yang mengguyur wilayah Tapanuli Selatan pada Kamis (13/4) menyebabkan tebing setinggi belasan meter longsor, menutup sebagian besar badan jalan nasional Padangsidimpuan-Sibolga.
Longsor terjadi di Dusun Tobotan, Desa Sibakkua, Kecamatan Angkola Barat, sekitar 600 meter dari permukiman warga. “Material longsoran masih belum dibersihkan, sehingga menghambat arus lalu lintas. Kendaraan tidak bisa berpapasan karena terjadi penyempitan jalan,” kata Bidang Simatupang (51), warga setempat, Jumat (14/4).
Situasi ini dikhawatirkan dapat membahayakan pengendara dan menyebabkan kemacetan, terutama karena jalur ini merupakan rute padat kendaraan antarprovinsi. Kepala Desa Sibakkua, Ali Imron Hutasuhut, mengungkapkan bahwa longsor menutup akses jalan selebar sekitar 10 meter.
“Tahun lalu, longsor di lokasi ini bahkan menyeret dua pengendara motor ke jurang hingga meninggal dunia,” ungkapnya.
Pihak desa telah melaporkan kejadian ini ke pemerintah kecamatan dan berharap material longsoran segera dievakuasi agar akses jalan nasional kembali normal.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Masyarakat dan pengendara yang melintas di jalur nasional Padangsidimpuan-Sibolga diimbau untuk berhati-hati dan mencari rute alternatif hingga material longsor berhasil dibersihkan. Pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan untuk mengevakuasi longsoran demi kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan.
Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama di daerah rawan longsor, agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.






