Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Tangis Ibu Pecah di Detik Terakhir, Atlet Kickboxing Persembahkan Emas SEA Games 2025 untuk Sang Ayah

Tangis Ibu Pecah di Detik Terakhir, Atlet Kickboxing Persembahkan Emas SEA Games 2025 untuk Sang Ayah

Tangis itu pecah di sebuah rumah kontrakan sederhana di Jalan Cornel Simanjuntak, Kota Pematangsiantar. Santina br Siregar, 52 tahun, tak mampu menahan air matanya saat melihat anak sulungnya seorang atlet, Riyan Jefri H Lumbanbatu (Marbun) memastikan diri meraih medali emas SEA Games 2025 cabang kickboxing di Thailand.

Dibaca Juga : Toyota Sigra Ringsek Usai Tabrakan dengan Truk Kontainer di Jalur Padat Medan–Lubuk Pakam

Dari babak penyisihan hingga final, Santina mengaku jantungnya serasa copot. Ia dan keluarga sudah pasrah, terlebih setelah melihat berbagai kecurangan yang menurutnya dialami beberapa atlet asal Indonesia.

“Dari ronde pertama dan kedua anakku sudah ketinggalan. Lawannya juara juga, tuan rumah pula. Kami sudah bilang, kayaknya enggak mungkin ini,” ujar Santina ditemui, Kamis (18/12/2025).

Namun di 33 detik terakhir, segalanya berubah. Pukulan demi pukulan Jefri membalikkan keadaan. Saat wasit menyatakan kemenangan untuk Indonesia, jeritan pecah di rumah kontrakan itu.

“Kami semua menangis, sampai menjerit di kamar. Tetangga mungkin heran. Dibilang anakku, menang abang, Mak. Kami terkejut, kayak mimpi. Tapi ini nyata,” katanya.

Santina mengaku sebelumnya telah pasrah jika Indonesia pulang tanpa emas dari nomor yang diikuti Jefri. Apalagi, selama di Thailand, sang anak hanya didampingi pelatih. Manajernya bahkan sempat dideportasi. “Kami cuma bisa berdoa dari sini. Lawan tuan rumah itu berat. Kalau kalah, ya sudah, kami terima,” tuturnya.

Kemenangan itu terasa semakin istimewa karena Jefri sempat tertinggal di dua ronde awal. Namun keyakinannya tak goyah. “Itu sudah jalan Tuhan. Anak ku percaya Tuhan akan menolongnya,” ujar Santina.

Setahun berjuang tanpa sosok Ayah

Jefri telah mengikuti Pelatihan Nasional (Platnas) sejak setahun lalu, tepat setelah PON. Ia sempat bertanding di Kamboja pada September dan Oktober, dipanggil ke Platnas pada November, lalu cobaan besar datang pada Desember, ayahnya meninggal dunia.

“Setahun dia di Platnas, tidak jumpa kami. Pas dia pulang tanggal 5 Desember 2025, itu pas ayahnya meninggal. Kami makamkan di Dolok Sanggul,” kenang Santina.

Sejak kepergian sang ayah, Jefri memikul tanggung jawab besar sebagai anak sulung. Ia menafkahi ibu dan empat adiknya, dua di antaranya bersekolah dan sedang kuliah di Pematangsiantar dan yang di Medan tengah bekerja.

“Setiap bulan dia kirim uang belanja dan biaya adik-adiknya. Bapaknya tidak ada pensiun. Jadi dia yang tanggung semuanya,” katanya.

Santina sendiri bekerja serabutan demi bertahan hidup. “Saya tukang kusuk, kadang seminggu cuma satu orang. Buat kue basah, kerja katering, bersih-bersih rumah orang, apa saja saya kerjakan,” ujarnya.

Sebelum bertanding, Jefri selalu cuci kaki Ibunya

Menjelang pertandingan, Jefri selalu menelepon ibunya agar selalu didoakan agar pertandingan lancar tidak ada hambatan.

“Katanya, doakan aku, Mak. Doa ibu itu kuat. Biasanya sebelum tanding dia selalu cuci kakiku. Tapi kali ini dia jauh,” kata Santina sambil tersenyum kecil.

Ia bahkan masih ingat momen saat Jefri pernah bertanding tanpa pamit karena ibunya tak ada di rumah. “Waktu itu dia kalah,” tuturnya.

Usai memastikan emas SEA Games 2025, Jefri menangis histeris di ruang ganti. “Katanya, setahun bapak pergi, ini hadiah Natal untuk bapak,” ujar Santina.

Kini, dari hasil jerih payahnya, Jefri telah membeli sebuah rumah kecil di Bombongan. Keluarga berencana pindah setelah ia pulang ke tanah air. Di mata Santina, Jefri bukan hanya atlet, tetapi juga tulang punggung keluarga.

“Dia anaknya baik. Selalu tunjukkan dia anak paling besar. Kalau aku sakit, apa pun yang ku masak, dia makan. Waktu ayahnya sakit, dia yang bantu semua. Kalau tidak, kami sudah banyak utang,” ucapnya.

Dibaca Juga : KPK Kembali Gelar OTT, Enam Orang Diamankan di Kalimantan Selatan

Sebagai wujud syukur, Jefri berjanji akan menyisihkan 10 persen hadiah yang diterimanya untuk anak yatim dan anak jalanan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan