Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Dinkes Tapteng Terobos Akses Terisolir, Helikopter Dikerahkan Kirim Bantuan Kesehatan

Dinkes Tapteng Terobos Akses Terisolir, Helikopter Dikerahkan Kirim Bantuan Kesehatan

Tim Penanggulangan Dampak Bencana Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memprioritaskan penyaluran bantuan ke desa dan kelurahan yang masih terisolir, dengan mengerahkan helikopter untuk menjangkau wilayah yang belum dapat diakses melalui jalur darat.

Dibaca Juga : Toyota Sigra Ringsek Usai Tabrakan dengan Truk Kontainer di Jalur Padat Medan–Lubuk Pakam

Selain bantuan logistik berupa sembako, Dinkes Tapteng juga memfokuskan pengiriman tenaga kesehatan (nakes) serta obat-obatan guna menangani warga yang membutuhkan pelayanan medis pascabencana.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tapteng, Lisnawati Panjaitan, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Basarnas untuk mengirimkan tim medis dokter dan perawat ke wilayah terisolir menggunakan helikopter.

“Pagi tadi kami kembali mengirim tim dokter dan perawat ke desa terisolir menggunakan helikopter milik Basarnas,” ujar Lisnawati di Posko Wartawan Ruang Cendrawasih, Kantor Bupati Tapteng, Kamis (18/12/2025).

Berdasarkan data BPBD Tapteng, dua wilayah yang sebelumnya terisolir kini telah berhasil diakses, yakni Kelurahan Sipange (Kecamatan Tukka) dan Desa Hudopa Nauli (Kecamatan Kolang).

Sementara itu, delapan desa dan kelurahan di empat kecamatan masih dalam kondisi terisolir, yakni:

1. Desa Saur Manggita, Kecamatan Tukka

2. Desa Sait Kalangan II, Kecamatan Tukka

3. Desa Sibiobio, Kecamatan Sibabangun

4. Desa Sialogo, Kecamatan Lumut

5. Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis

6. Desa Naga Timbul, Kecamatan Sitahuis

7. Kelurahan Nauli, Kecamatan Sitahuis

8. Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis

Lisnawati menjelaskan, masing-masing tim medis beranggotakan lima orang, terdiri dari tiga dokter dan dua perawat. Tim pertama diterjunkan ke Desa Saur Manggita, sementara tim kedua dikirim ke Desa Sait Kalangan II untuk mengevakuasi empat pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan di RSUD Pandan.

“Desa Saur Manggita dan Sait Kalangan II masih terisolir karena akses darat melalui Desa Sigiringgiring hancur dan belum dapat dilalui. Oleh sebab itu, jalur udara menjadi satu-satunya pilihan,” ucapnya.

Selain itu, tim yang diterjunkan juga sekaligus melakukan rotasi tenaga medis, menggantikan petugas sebelumnya yang telah bertugas di lokasi pengungsian. Relawan yang terlibat berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara (FK UISU).

Tak hanya membawa tenaga medis, tim juga mengangkut obat-obatan, logistik kesehatan, serta perlengkapan kebutuhan lansia dan anak-anak. Bahkan, bantuan berupa satu unit Starlink dan mesin genset turut disalurkan ke Desa Sait Kalangan II, sumbangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara (FK USU).

Sebelumnya, satu unit Starlink dari Kementerian Kesehatan juga telah diberikan ke Kelurahan Sipange. Terkait kondisi kesehatan warga pengungsi pascabencana yang terjadi pada 25 November 2025, Lisnawati menyebutkan keluhan yang dialami warga cukup beragam.

“Keluhan yang paling sering ditemukan adalah gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), batuk, pilek, demam, serta infeksi luka akibat bencana,” katanya.

Berdasarkan data Dinkes Tapteng hingga, Kamis (18/12/2025), total 17.708 warga terdampak bencana telah menerima layanan kesehatan di berbagai kecamatan.

Dibaca Juga : KPK Gelar OTT di Bekasi, 10 Orang Diamankan Terkait Dugaan Korupsi

“Masih ada tiga pasien luka berat yang dievakuasi menggunakan helikopter hari ini. Salah satunya dari Desa Sait Kalangan II dengan kondisi infeksi kaki parah hingga berulat dan kini dirawat di RSUD Pandan,” tutur Lisnawati. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan