Dugaan Pembunuhan Ibu Kandung oleh Siswi SD di Medan Bikin Warga Tak Percaya
Warga Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, tak mampu menyembunyikan keterkejutan mereka setelah mengetahui bahwa SAS, anak yang selama ini dikenal pendiam dan berprestasi, menjadi terduga pelaku pembunuhan ibu kandungnya sendiri, Faizah Soraya, 42 tahun.
Sosok yang sehari-hari tampak sopan dan jarang bersosialisasi itu ternyata masih duduk di kelas 6 SD dan baru berusia 12 tahun.
“Masih kelas enam SD, tapi badannya memang agak tinggi dan besar,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (11/12/2025).
Keluarga korban, yang telah tinggal di rumah bertingkat dua di Jalan Dwikora sejak kedua putrinya masih bayi, dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga.
Meski begitu, SAS justru dianggap sebagai anak yang baik dan penyayang.
“Hanya sesekali saja ketemu. Kalau keluar atau berpapasan baru menyapa sekilas. Baik anaknya itu. Suaranya pelan, lembut, kecil kali suaranya kalau ngomong,” katanya.
Baca Juga : Tragis! Ibu di Medan Sunggal Tewas, Anaknya Diduga Pelaku Meski Dikenal Harmonis
Reputasinya sebagai anak yang sopan dan berprestasi di sekolah membuat warga sulit mempercayai kabar bahwa SAS diduga terlibat dalam tindakan kekerasan yang merenggut nyawa ibunya.
“Iya kami pun kaget, nggak nyangka,” ujar warga lainnya.
Minimnya interaksi keluarga ini dengan lingkungan sekitar turut membuat warga tidak mengetahui kondisi atau persoalan yang mungkin terjadi di dalam rumah tersebut.
“Kami nggak tahu apa pun soal masalah keluarga mereka. Tahunya ya pas kejadian itu saja,” tuturnya lagi.
Di tengah proses sterilisasi rumah oleh pihak kepolisian, suami korban, Alham Humala Siagian, tampak mondar-mandir di depan rumah yang masih dipasang garis polisi.
Pria berkacamata yang mengenakan kaos hitam dan celana jeans itu terlihat beberapa kali bertelepon sambil menatap ke arah rumah.
“Itu suaminya. Yang baju hitam itu. Kalau mau penjelasan langsung, jumpai aja orangnya,” kata warga.
Ketika didatangi wartawan untuk dimintai keterangan, Alham memilih tidak banyak bicara. Dengan suara pelan, ia menolak memberikan penjelasan terkait musibah yang menimpa keluarganya.
“Maaf ya. Saya masih berduka,” ucapnya singkat.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang remaja perempuan diduga membunuh ibu kandungnya di Kecamatan Medan Sunggal, dengan korban mengalami sekitar 20 luka tusukan.






