Banjir Bandang & Longsor Tapteng: 6.602 Rumah Rusak, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
Dampak bencana dahsyat banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada 25 November 2025 lalu telah mengakibatkan ribuan rumah warga rusak.
Dibaca Juga : Putusan Ditunda, Ayah dan Anak Terdakwa Pembunuhan Sopir Taksi Online Tunggu Vonis PN Medan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) merilis data sementara per 9 Desember 2025, total 6.602 rumah warga rusak akibat bencana tersebut.
Plt. Kadis Perkim Tapteng, Jamil Panggabean, menyampaikan, dari angka tersebut sebanyak 1.856 rumah mengalami rusak berat.
“Kemudian sebanyak 1.604 rumah warga mengalami rusak sedang dan 3.142 rumah lainnya rusak ringan,” ujar Jamil Panggabean dalam keterangan pers, Selasa (9/12/2025).
Jamil menjelaskan, data tersebut masih bersifat sementara dan akan berubah berdasarkan update data yang dilakukan petugas di lapangan.
Sebelumnya, Bupati Masinton Pasaribu mengungkapkan, berdasar data terakhir, masih ada 19 desa di Tapteng yang terisolir.
Jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 110 jiwa, 94 orang masih dalam pencarian, dan pengungsi mencapai 18.331 orang.
Dibaca Juga : Magang Nasional Hadirkan Fitur Inklusif Baru, Penyandang Disabilitas Kini Lebih Mudah Akses Peluang Kerja
“Maka 14 hari ke depan sejak tanggal 10 Desember 2025, kita akan memperpanjang status tanggap darurat,” kata Masinton.Bencana besar ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Untuk saat ini, ribuan warga Tapteng masih menantikan pemulihan infrastruktur dan bantuan lanjutan agar bisa kembali bangkit setelah kehilangan tempat tinggal.






