Banjir Tak Surut 11 Hari, Warga Tanjungpura Mengungsi dan Alami Gangguan Kesehatan
Ratusan korban banjir di Tanjungpura masih terjebak di posko pengungsian. Sudah 11 hari rumah mereka terendam air dan kini semakin lama mereka tinggal semakin banyak masalah kesehatan yang muncul anak-anak, orang dewasa, dan lansia semuanya merasakannya.
Orang-orang mengeluhkan demam, batuk dan pilek, perut kembung, dan kulit gatal.
Tempat penampungan itu hampir tidak memiliki fasilitas apa pun, dan pada dasarnya hanya berupa atap.
Tidak ada dinding, tidak ada pintu. Malam hari menjadi dingin, terutama saat hujan.
Orang-orang semakin khawatir dari hari ke hari. Mereka mengatakan bantuan pangan bukan lagi masalah utama.
Apa yang sebenarnya mereka butuhkan adalah perbaikan serius untuk banjir yang tidak kunjung reda. Tentu, sungai telah surut, tetapi air di lingkungan mereka belum surut.
Baca Juga : Peduli Sesama, Pemkot Palembang Salurkan Bantuan Tiga Truk ke Deli Serdang
Beberapa sekolah di Tanjungpura MAN 2, MAN 1, dan SMK Negeri kini penuh sesak dengan pengungsi.
Bangunan-bangunan ini, dengan beberapa lantai, telah menjadi tempat penampungan sementara bagi ratusan penduduk.
Aminah, salah satu pengungsi, mengatakan dia dan tetangganya telah bersembunyi di tempat penampungan selama sepuluh hari dengan hampir tidak ada apa-apa.
“ Orang-orang jatuh sakit. Tempat penampungan tidak memiliki dinding, jadi pada malam hari kami kedinginan,” katanya pada Selasa sore.
Hendra, warga lainnya, mengatakan air di lingkungan itu tidak akan surut.
Dia menduga itu karena dinding penahan pecah dan tidak ada yang benar-benar mencoba memompa air keluar.
Orang-orang meminta pemerintah untuk berhenti mengulur-ulur waktu. Mereka terus mengingatkan para pejabat bahwa masih ada ratusan orang yang terjebak oleh banjir di rumah mereka sendiri.
“Apakah mereka menunggu lebih banyak orang terluka sebelum mereka melakukan sesuatu?” seorang pengungsi membentak, tidak ingin memberikan nama.
Semua orang berharap pemerintah daerah Langkat bertindak cepat, sehingga mereka akhirnya bisa pulang dengan selamat dan sehat.






