Pasca Banjir, Harga Sayur di Binjai Meroket dan Warung Makan Menghentikan Operasional
Sejumlah warung makanan di Binjai mengaku sementara ini belum bisa berjualan, mengingat harga bahan pokok seperti sayuran melonjak tinggi pasca musibah banjir kemarin.
Salah satunya adalah Atik, pemilik warung mie sop, nasi goreng, dan sejenisnya, yang bingung karena harga bahan pokok seperti sayuran dan cabai masih mahal di pasaran.
“Sementara ini tutup dulu, nggak bisa jualan karena semuanya masih mahal. Nantilah buka lagi kalau harga sudah normal kembali,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Lia, seorang ibu rumah tangga, yang mengaku bingung dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang dijual di pasar.
Cabe yang biasanya dijual Rp12.000 per seperempat kilogram kini sudah Rp20.000.
“Belum lagi bawang merah, yang biasa Rp8.000 per seperempat kilogram sekarang jadi Rp12.000, cabe rawit dari Rp10.000 naik jadi Rp15.000, sayur sawit pahit dari Rp5.000 per ikat menjadi Rp20.000, begitu juga bayam yang biasanya Rp2.000 per ikat sekarang Rp7.000,” kata Lia, Senin (8/12/2025) siang.
Selain sayur-mayur, harga ikan dan daging memang tidak mengalami lonjakan, hanya saja sekarang sulit didapat.
Baca Juga : Pemkab Deli Serdang Angkat 4.018 Tenaga Non-ASN Menjadi PPPK Paruh Waktu
Melonjaknya harga kebutuhan ini diharapkan segera teratasi seiring dengan mulai dilakukannya pemulihan pasca banjir.
Sementara itu, Kadisnaker Perindag Pemko Binjai, Hamdani Hasibuan, mengatakan pihaknya sudah melaksanakan monitoring dan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pelaku usaha, terutama distributor beras.
Mereka ingin memastikan tidak adanya lonjakan harga beras pasca banjir besar yang melanda wilayah Aceh, karena Aceh merupakan daerah pemasok beras terbesar untuk disalurkan ke Kota Binjai.
“Untuk harga sayur-sayuran saya rasa masih relatif stabil meskipun memang ada kenaikan. Yang kita khawatirkan itu adalah lonjakan harga beras karena Aceh sebagai daerah pemasok beras di Binjai sedang dilanda banjir yang mengakibatkan gagal panen,” ucapnya.
Hamdani menambahkan pihaknya akan terus melakukan monitoring dan sidak ke pasar-pasar guna memastikan stabilitas harga serta ketersediaan stok kebutuhan pokok, khususnya beras, pasca bencana banjir di wilayah Kota Binjai.






