Delapan Hari Terendam, Warga Tanjung Sari Tagih Dapur Umum dari Pemerintah
Puluhan warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang menggelar aksi protes di Kantor Camat Batang Kuis, Jumat (5/12/2025).
Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang bergerak cepat menangani banjir yang telah merendam pemukiman selama lebih dari delapan hari.
Warga yang mengaku berasal dari Dusun IX Kampung Banten, tepatnya di Gang Belakang Gudang, menyampaikan keluhan karena hingga kini belum ada upaya normalisasi parit di wilayah mereka.
Kondisi itu membuat banjir tidak juga surut dan aktivitas warga lumpuh.
“Sudah seminggu lebih kami terendam banjir. Masak tidak ada tindakan pemerintah untuk normalisasi parit agar cepat kering banjirnya. Kami sudah menderita berhari-hari, anak-anak kami tidak bisa sekolah, kegiatan apa pun sangat terganggu,” ujar Leni, warga Kampung Banten, saat berorasi.
Selain penanganan banjir, warga juga mempersoalkan distribusi bantuan sembako yang dinilai tidak merata.
Mereka meminta Pemkab mendirikan dapur umum di wilayah terdampak mengingat banyak warga kesulitan memperoleh makanan.
Baca Juga : Terancam Hanyut, Warga Batang Kuis Desak Pemerintah Tangani Abrasi Sungai
“Banyak warga yang tak bisa cari makan karena banjir ini. Tolong bantu kami sembako, karena pembagian sebelumnya tidak merata, dan dirikan dapur umum di Dusun IX, Jalan Belakang Gudang,” kata Tomson, perwakilan warga dalam aksi tersebut.
Aksi unjuk rasa diterima Kapolsek Batang Kuis, AKP Salija, dan Sekretaris Camat Batang Kuis, Zuliadi, bersama unsur Muspika kecamatan.
Mereka menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti seluruh aspirasi warga.
Zuliadi menjelaskan pihak kecamatan akan segera mendirikan dapur umum di setiap dusun yang terdampak banjir.
Ia juga menyampaikan rencana penutupan tanggul di Dusun X Desa Sena untuk mencegah aliran air masuk ke Desa Tanjung Sari.
“Apabila bantuan dari kabupaten turun, akan langsung kami distribusikan kepada seluruh masyarakat yang terdampak banjir. Normalisasi parit di Dusun IX juga segera kita lakukan,” ujarnya.
Setelah mendapatkan penjelasan, warga akhirnya membubarkan diri secara tertib.
Namun, mereka menegaskan akan kembali menggelar aksi jika janji pemerintah tidak direalisasikan.






