12,6 Ribu Hektar Sawah Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siap Bantu Pemulihan dengan Bibit Baru
Sebanyak 12.600 hektare lahan persawahan di Kabupaten Deli Serdang terdampak banjir saat ini. Sebagian sudah surut namun sebagian lagi masih tergenang yang dikarenakan banjir rob di pesisir laut.
Kadis Pertanian Deli Serdang, Elinasari Nasution mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait arel persawahan yang kemungkinan gagal panen.
Karena dari 12.600 hektare lahan yang terkena dampak usia tanam berbeda-beda.
Ada tanaman yang sudah bertahan kuat karena usianya sudah masuk puluhan hari.
“Kalau yang terkena dampak itu sudah kami data tapi yang bakal gagal panen itu menunggu dulu, Itulah yang disebut puso karena kan ada tanaman yang umurnya sudah bertahan kuat. Untuk sementara ini kalau yang terluas dampaknya ada 12 ribu hektare dari 18 ribu hektare,” ujar Elinasari Nasution, Kamis (4/11/2025).
Ia menambahkan, paling luas terkena dampak banjir ini di wilayah Kecamatan Hamparan Perak.
Namun kondisi serupa juga terjadi mulai dari Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Batang Kuis, Percut Seituan hingga kecamatan lainnya.
Baca Juga : Potensi Banjir Bandang Ancam Barus, Bupati Masinton Bergerak Cepat dan Ingatkan Warga Tetap Siaga
Untuk data sementara ada sekitar 4 ribuan yang masuk kategori puso atau gagal panen.
“Sementara ini yang kami dapat datanya sekitar 4 ribu hektare yang puso tapi nanti ini kan ada lagi dan bertambah. Masih ada yang terendam banjir dan ini juga masih ada banjir rob yang kemungkinan sampai tanggal 9 Desember. Usia padi kita rata-rata bervariasi ada 1 sampai 10 hari, di atas 10 sampai 20 ada juga di atas itu karena memang tidak serentak,” ucap Elinasari.
Selain air sungai yang meluap ada juga areal persawahan yang terendam karena tanggul pecah.
Atas hal ini Dinas Pertanian pun disebut sudah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Alam Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Kabupaten untuk melakukan tindaklanjut.
Mana yang menjadi kewenangan daerah langsung ditangani.
“Kalau dia tidak surut dalam jangka waktu 10 hari masih terendam terus bisa jadi puso (gagal panen yang usia tanam masih baru). Kita mendata lagi sesuai dengan umur tanam. Umur 30 hari kalau datang hujan dia bisa bertahan dan tegak lagi. Ini sedang kami data,” kata Elinasari.
Selain melakukan pendataan, saat ini Dinas Pertanian disebut juga tengah mempersiapkan proposal untuk diajukan ke Kementerian Pertanian terkait bantuan bibit padi baru.
Pihak sudah melakukan komunikasi segera diturunkan bantuan bibit untuk petani terdampak.






