Ribuan Warga Terdampak, Kelurahan Sei Mati Terendam Banjir Hingga Dua Hari
Kawasan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, terisolir selama dua hari hingga Minggu (30/11/2025) setelah diguyur hujan deras yang menyebabkan ribuan rumah terendam.
Akses keluar masuk wilayah tersebut tidak dapat dilalui sehingga bantuan belum kunjung datang.
Banjir yang mengepung Kelurahan Sei Mati memiliki ketinggian bervariasi, mulai sebatas betis, sepinggang, hingga sedada orang dewasa.
Diperkirakan sekitar 1.000 rumah warga di Lingkungan 12, 15, 17, dan 18 terendam banjir.
Lingkungan 18 menjadi kawasan yang paling parah terdampak, sementara warga mengaku belum menerima bantuan dari Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Medan Labuhan.
Seorang warga, Syamsul Lubis (53), yang kini mengungsi di rumah warga pada Senin (1/12/2025), kepada wartawan menyebutkan rumahnya nyaris tenggelam sehingga terpaksa mengungsi, sedangkan bantuan dari Forkopimcam Medan Labuhan dan Pemerintah Kota (Pemko) Medan belum terlihat.
Baca Juga : Bencana Meluas, Deli Serdang Umumkan Tanggap Darurat untuk 15 Kecamatan
“Ratusan warga mengungsi di masjid dan gereja. Kami belum mendapat bantuan sembako dari Pemko Medan atau Forkopimcam Medan Labuhan,” ujar Syamsul, warga Komplek TKBM Lingkungan 18.
Syamsul menjelaskan bahwa ribuan warga Kelurahan Sei Mati sangat mengharapkan bantuan tenda atau posko dari Pemko Medan secepatnya, karena dikhawatirkan masyarakat akan menderita sakit jika bantuan kemanusiaan tidak segera disalurkan.
Akses jalan melalui terowongan tol yang biasa dilintasi warga juga terendam banjir sehingga tidak dapat dilalui.
Jalan alternatif melalui Simpang Cing Wan dan Simpang Kantor pun tidak bisa dilewati karena air setinggi pinggang masih menggenangi kawasan tersebut.
Tokoh Pemuda Kecamatan Medan Labuhan, Ali Hidayat, sangat menyesalkan sikap Wali Kota Medan yang dinilai terkesan tutup mata terhadap musibah yang menimpa warganya.
“Saat-saat beginilah kita melihat karakter orang yang tidak punya hati. Kalau mereka seorang pemimpin, tentunya mereka datang, melihat, dan menyapa warganya,” sebut Ali.






