Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Indonesia–Australia Teguhkan Komitmen Global Governance dan Transisi Energi Menjelang KTT G20

Indonesia–Australia Teguhkan Komitmen Global Governance dan Transisi Energi Menjelang KTT G20

Indonesia dan Australia menggelar pertemuan bilateral strategis antara Sherpa G20 kedua negara menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat tata kelola global berbasis aturan serta memastikan keberlanjutan sistem perdagangan multilateral.

Dibaca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Padangsidimpuan Gelar Roadshow Edukasi di Paluta, Warga Antusias Ikuti Sosialisasi

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menegaskan dukungan penuh terhadap Presidensi Afrika Selatan dan pentingnya mendorong kesepakatan dalam empat prioritas utama, yaitu:

1. Penguatan ketahanan dan respons bencana

2. Peningkatan keberlanjutan utang

3. Mobilisasi pendanaan transisi energi yang adil dan inklusif

4. Pengembangan mineral kritis secara bertanggung jawab guna menunjang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan.

Australia Tekankan Penguatan G20 dan Transisi Energi Terjangkau

Australia dalam kesempatan tersebut kembali menegaskan bahwa G20 harus tetap menjadi forum ekonomi utama dunia. Canberra juga mendorong agar Leaders’ Declaration mencakup isu geopolitik yang strategis, sejalan dengan dinamika global saat ini.

Selain itu, Australia menempatkan perhatian khusus pada:

– Pemberdayaan ekonomi perempuan

– Penguatan aksi perubahan iklim

– Transisi energi yang lebih terjangkau dan dapat diakses secara luas

Kedua isu ini dianggap penting untuk memastikan stabilitas ekonomi jangka panjang dan pembangunan inklusif.

Penguatan Rantai Pasok dan Sistem Perdagangan Berbasis Aturan

Dalam sektor ekonomi, Indonesia dan Australia sepakat perlunya memperkuat mekanisme berbasis pasar untuk menjaga keamanan rantai pasok global. Kerja sama kedua negara diarahkan pada inovasi dan kolaborasi strategis demi memperkuat sistem multilateral, dengan WTO sebagai fondasi utamanya.

“Kita perlu memperkuat mekanisme berbasis pasar untuk menjaga keamanan rantai pasok melalui inovasi dan kerja sama,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, Raden Edi Prio Pambudi. Demikian Siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (21/11/2025).

Deputi Edi juga menegaskan dorongan Indonesia terhadap hasil signifikan di MC14, serta pentingnya pemanfaatan teknologi AI yang tetap mengedepankan kepercayaan publik.

Indonesia turut menyoroti urgensi penguatan pasokan mineral kritis secara bertanggung jawab, mengingat dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan risiko ekologis jangka panjang.

Arah Prioritas Presidensi AS dan Komitmen Indonesia

Menutup pertemuan, Indonesia menyampaikan pemahaman dan dukungan terhadap arah prioritas yang tengah dipertimbangkan Presidensi G20 Amerika Serikat 2026, termasuk:

– Deregulasi dan reformasi kebijakan

– Energi dan keamanan pasokan energi

– Transformasi digital

– Penyederhanaan proses birokrasi untuk mendorong hasil konkret.

Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk berpartisipasi aktif dalam agenda G20 berikutnya.

“Indonesia menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi secara aktif dan konstruktif dengan Presidensi G20 Amerika Serikat Tahun 2026, serta mempersiapkan partisipasi dalam pertemuan Sherpa G20 pertama,” tutur Deputi Edi mengakhiri.

Dibaca Juga : Curah Hujan Naik, Harga Cabai Kian Pedas: Mendag Terbitkan Peringatan Jelang Nataru

Pertemuan tersebut turut dihadiri First Assistant Secretary Department of the Prime Minister and Cabinet Australia, Lisa Elliston, beserta perwakilan Sherpa G20 dari kedua negara.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan