Longsor Timbun Jalan di Tukka Tapteng, Warga Dua Desa dan Satu Kelurahan Terjebak dalam Isolasi
Dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terisolasi akibat bencana tanah longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak 17 hingga 19 November 2025.
Dibaca Juga : Status Semeru Naik Level IV, Evakuasi Massal Digencarkan: Warga Berlarian Selamatkan Diri
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapteng, Rahman Husein Siregar, mengatakan tiga titik terdampak longsor berada di Dusun II Hutaraja Desa Sait Kalangan II, Lingkungan V Siantar Gunung Kelurahan Hutanabolon, serta Desa Sigiring-giring.
“Tanah longsor di tiga lokasi tersebut menutup badan jalan sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi ini membuat aktivitas warga terhambat,” ujar Rahman, Rabu (19/11/2025).
BPBD bersama Pemerintah Kecamatan Tukka sejak pagi telah melakukan penanganan darurat. Satu unit alat berat backhoe loader dikerahkan untuk membersihkan material longsor.
“Hingga sore tadi, penanganan longsor masih berlangsung di dua desa dan akan dilanjutkan besok,” katanya.
Rahman menjelaskan, dua lokasi yang sudah ditangani kini telah dapat diakses kendaraan roda dua dan empat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Selain itu, BPBD mengimbau warga tetap waspada terkait potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan. Berdasarkan informasi BMKG, wilayah Sumatera Utara, termasuk Tapteng, diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Kami meminta para camat, kepala desa, dan lurah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait daerah rawan bencana serta mengingatkan agar lebih waspada terhadap potensi banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang,” katanya.
Dibaca Juga : 650 Hektar Sawah Hilang di Pematangsiantar, Pemko Siapkan Strategi Pengendalian Ketat
Rahman juga menyarankan warga menghindari daerah rawan longsor selama cuaca ekstrem berlangsung serta rutin memantau informasi resmi dari BMKG, mengingat kondisi ini diperkirakan terjadi hingga Desember 2025.






