Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS SPPG Martoba Resmi Dibuka, Jadi Harapan Baru Tekan Kasus Stunting di Siantar

SPPG Martoba Resmi Dibuka, Jadi Harapan Baru Tekan Kasus Stunting di Siantar

Hadirnya Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Martoba di Jalan Medan Km 8, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba menjadi kabar gembira. Fasilitas yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar bersama Badan Gizi Nasional (BGN) ini merupakan langkah untuk memperkuat layanan gizi, terutama siswa sekolah.

Dibaca Juga : Mahasiswa Geruduk DPR, Tuntut Batalkan KUHAP Baru dan Siapkan Gugatan ke MK

Pelaksana tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemko Pematangsiantar, Amri Hasibuan, menegaskan persoalan gizi bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak dan bangsa. Ia berharap SPPG Martoba dapat menjadi tempat masyarakat mendapatkan layanan gizi yang lebih cepat, tepat, dan terjangkau.

“Fasilitas ini bukan hanya tempat pemeriksaan, tetapi pusat edukasi, pencegahan, sekaligus pendampingan gizi secara berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).

Menurut Amri, dedikasi para tenaga kesehatan dan pihak lainnya merupakan fondasi penting dalam membangun generasi Pematangsiantar yang cerdas, sehat, kreatif, dan selaras lewat program MBG yang disalurkan SPPG.

Kepada masyarakat, khususnya para orang tua, Amri mengajak agar fasilitas ini dimanfaatkan seoptimal mungkin. Jadikan SPPG Martoba sebagai rumah bersama untuk memastikan anak-anak kita tumbuh tanpa stunting.

Direktur Manajemen Risiko Pemenuhan Gizi, Rufriyanto Maulana Yusuf, menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah berdiri 15.260 SPPG di seluruh Indonesia. Tahun 2025, BGN menargetkan 30.000 SPPG beroperasi untuk mendukung tercapainya cakupan penerima manfaat MBG secara nasional.

Rufriyanto Maulana Yusuf juga turut mengingatkan bahwa pendataan penerima manfaat harus semakin dioptimalkan.

Dibaca Juga : Perekrutan Tenaga Ahli Diskominfo Diduga Tak Transparan, Kadis Kominfo Toba Akhirnya Buka Suara

“Program MBG tidak hanya untuk peserta didik yang terdaftar, tetapi juga untuk anak-anak di lingkungan yang mungkin belum mendapatkan makanan bergizi. Ini tugas kita bersama untuk mendata dan memastikan distribusinya tepat sasaran,” ucapnya.

Komentar
Bagikan:

10 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan