Tragis! Alasan Bobby Rahman Pohan Bunuh Sahabatnya hanya Karena Suara Tak Merdu
Terungkap, pertikaian yang melibatkan dua sahabat, Bobby Rahman Pohan dan Erik Pohan Dabuke, di latar belakangi suara nyanyian yang dianggap tak merdu.
Bobby mengakui, sebelumnya ia dan korban minum tuak di lokasi kejadian sambil bernyanyi.
Namun, suara Bobby dianggap tidak enak didengar sehingga korban menegurnya.
Baca Juga : Cekcok Saat Minum Tuak, Duel Maut di Titi Gantung Tewaskan Seorang Pria
“Nyanyi-nyanyi lah kami. Karena nggak bisa nyanyi, dimarahinya aku. ‘Jangan kaulah, buat malu,’ katanya,” tutur Bobby menirukan ucapan korban, Senin (17/11/2025).
Mendengar itu, Bobby mabuk tuak menjadi emosi. Ia naik ke titi gantung dan memecahkan bola lampu sambil menantang korban duel.
Erik terima tantangan dan mendatangi Bobby sambil memegang batu. Keduanya bergumul hingga Bobby menikam leher Erik dengan pecahan kaca.
Baca Juga : Perseteruan Memanas! Nasabah Klaim Diintimidasi Usai Dana Rp200 Juta Raib di BRI Laubaleng
“Emosi aku, menyesal aku. Kami sudah berteman enam tahun. Tidak ada niat aku membunuh dia,” kata Bobby.
Kapolsek Medan Timur, Kompol Agus M. Butarbutar, menjelaskan Bobby dijerat Pasal 338 Jo 351 ayat (3) KUHP.
Baca Juga : Diduga Terlibat Laka Lantas, Dua Pemuda Ditemukan Bersimbah Darah di Helvetia
Pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara.
“Pastinya kami proses hukum secara profesional. Ini tinggal tunggu hasil otopsi, lalu berkas dikirim ke tahap berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi menangkap Bobby Rahman Pohan, warga Jalan Tanggul, Belawan Bahagia, Medan Belawan, terkait dugaan penikaman leher Erik Pohan Dabuke hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi Minggu (16/11/2025) malam di Jembatan Titi Gantung, Jalan Stasiun Kereta Api Medan, setelah polisi menerima laporan dari masyarakat.






