Pujakesuma Meriahkan PSBD Batu Bara dengan Aksi Jaran Kepang dan Reog Ponorogo
Ajang Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-7 Kabupaten Batu Bara, yang digelar untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya, meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya lokal, serta menampilkan seni budaya 10 etnis di daerah itu, semakin meriah dan menghibur pengunjung yang memadati arena.
Etnis Jawa sebagai etnis terbesar di Kabupaten Batu Bara tidak ketinggalan. Melalui organisasi Pujakesuma, mereka menyajikan seni budaya yang terus lestari sejak dahulu. Dua seni budaya yang sering tampil di setiap hajatan, seperti Jaran Kepang (Jarkep) dan Reog Ponorogo, diunggulkan pada pentas hiburan rakyat, Kamis (13/11/2025) malam.
Memang sejak digelar pada Jumat (31/10/2025) dan baru berakhir pada Minggu (30/11/2025), setiap etnis berlomba-lomba menyajikan seni budaya masing-masing.
Baca juga : Ribuan Warga Antusias Hadiri Pembukaan PSBD ke-VII Batu Bara di Lapangan Indra Sakti
Ketua GM Pujakesuma Batu Bara, Ahmad Dwi Sakti Hidaya, mengapresiasi penampilan kedua seni khas Jawa tersebut.
“Sebagai generasi muda saya mengapresiasi penampilan tersebut. Jaran Kepang atau Kuda Lumping adalah tarian tradisional dari Jawa yang menggunakan kuda-kudaan dari anyaman bambu yang dihias,” ucapnya, Jumat (14/11/2025).
Sedangkan Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan tradisional yang menggabungkan tari, musik, dan mitologi.
“Reog sarat dengan nilai-nilai keberanian, solidaritas, dan gotong royong, serta memiliki makna filosofis dan spiritual yang mendalam. Melambangkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, kekuatan alam dan ilmu hitam, serta menunjukkan nilai keberanian, solidaritas, dan gotong royong,” tuturnya.






