Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Keturunan Damanik Akan Gelar Pesta Adat Marsombuh Sihol di Siantar, Wujudkan Rasa Rindu Antar Keluarga

Keturunan Damanik Akan Gelar Pesta Adat Marsombuh Sihol di Siantar, Wujudkan Rasa Rindu Antar Keluarga

Tumpuan Damanik Boru Panogolan (TDBP) Siantar – Simalungun akan menggelar Harungguan Bolon (Musyawarah Besar), Patappei Sihilap (Pelantikan), dan Marsombuh Sihol, yang akan mempertemukan ribuan keturunan marga Damanik dari berbagai daerah.

Dibaca Juga : Labuan Bajo Meriahkan Akhir Tahun dengan Pesona Budaya Flores yang Memukau

Acara berlangsung selama dua hari, 28–29 November 2025, di Siantar Hotel dan Lapangan Haji Adam Malik, Kota Pematangsiantar.

Ketua Caretaker TDBP Siantar-Simalungun, Satben Rico Damanik, mengatakan tujuan acara untuk melestarikan budaya Suku Simalungun, serta mempererat ikatan persaudaraan, khususnya di kalangan Marga Damanik.

“Makna Marsombuh Sihol, yang berarti melepas rindu, menjadi roh kegiatan ini. Momen tersebut diharapkan dapat mempertemukan kembali keluarga besar Damanik, termasuk boru dan panogolan, yang telah lama terpisah oleh jarak,” ujar Satben, Rabu (12/11/2025).

Lanjutnya, berdirinya Monumen Raja Sangnaualuh Damanik di Kota Pematangsiantar menjadi tonggak sejarah pemersatu keluarga besar Damanik. Monumen itu mendorong semangat untuk menyatukan ide dan gagasan dalam satu wadah organisasi.

“Pada 28 November 2025 kita akan menggelar Harungguan Bolon dengan harapan berjalan baik dan demokratis. Siapa pun yang terpilih nantinya akan memimpin TDBP Siantar-Simalungun selama lima tahun ke depan,” ucapnya.

Rangkaian acara dilanjutkan keesokan harinya dengan ritual adat Patappei Sihilap bagi ketua terpilih sesuai adat Simalungun, kemudian Manortor Riap atau menari bersama. Pada malam hari, puncak Marsombuh Sihol akan dimeriahkan pertunjukan seni dan penampilan sejumlah artis.

“Kegiatan ini bukan sekadar ajang melepas rindu, tetapi juga menjadi wadah menjaga marwah dan budaya Simalungun, khususnya bagi Marga Damanik yang dikenal sebagai Sipukkah Huta,” tambah Satben.

Ketua Umum Panitia, Hotbinson Damanik, menyebutkan bahwa Bupati Simalungun dijadwalkan hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, kehadiran pimpinan daerah menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pelestarian warisan budaya lokal.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Friado Damanik, berharap terbentuknya kepengurusan tetap TDBP Siantar-Simalungun mampu menjadikan organisasi ini garda terdepan dalam merangkul seluruh keturunan Damanik dan menginisiasi berbagai kegiatan pelestarian budaya.

Ia menjelaskan, Harungguan Bolon di Siantar Hotel akan diikuti 120 peserta perwakilan dari 40 pengurus TDBP tingkat kecamatan se-Siantar–Simalungun untuk menentukan ketua terpilih.

Acara Marsombuh Sihol juga akan menampilkan beragam kesenian khas Simalungun, mulai dari Manortor (tarian adat), Mandihar (beladiri tradisional), Tari Kreasi Simalungun oleh Sanggar Sinalsal, hingga penampilan artis seperti Erick Z Tondang, Yogi Purba, Jhon Elyaman Saragih, Winda Damanik, Dearma Damanik, serta artis cilik Raymon Damanik dan Carla Simbolon.

Terpisah, pengurus Sanggar Sinalsal, Fauzi Bowo Damanik, menjelaskan bahwa tari kreasi yang akan ditampilkan mengisahkan kekayaan alam dan budaya Tanah Simalungun.

Tarian seperti Tor-tor Haroan Bolon melambangkan kekayaan alam sebagai sumber kehidupan, Tor-tor Martonun menggambarkan warisan kain khas Simalungun, dan Huda-huda yang dahulu berfungsi sebagai hiburan bagi keluarga terdampak wabah Sappar, akan turut dipentaskan.

Dibaca Juga : Pemko Pematangsiantar Ngebut Rampungkan R-APBD 2026, Ditargetkan Diserahkan Pekan Depan

“Kisahnya, setelah kampung dibersihkan oleh Datu Bolon, masyarakat membuat obat bernama Nitak Tayom. Sejak itu, Simalungun kembali berjaya. Tarian ini melambangkan kerinduan untuk pulang ke kampung halaman setelah ditinggalkan akibat wabah,” ujar

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan