Kasus Wanita Tewas di Sei Rotan Terjawab, CCTV Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Hubungan Sesama Jenis
Polrestabes Medan akhirnya menyimpulkan penyebab kematian wanita berinisial AS, 35 tahun, yang ditemukan tewas di Dusun IV, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Berdasarkan hasil penyelidikan berbasis ilmiah (scientific crime investigation), polisi memastikan AS tewas akibat bunuh diri.
Kapolrestabes Medan, Kombes Dr Jean Calvijn Simanjuntak, menjelaskan bahwa kesimpulan ini diambil setelah penyidik menganalisis tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan bukti krusial berupa rekaman kamera pengawas (CCTV) di dalam rumah korban.
“Ada DVR CCTV yang membuktikan fakta sesungguhnya. Rekaman ini membuat kasus menjadi terang-benderang,” ujar Calvijn saat menggelar konferensi pers di lokasi kejadian, Rabu (12/11/2025).
Menurut Calvijn, insiden ini dipicu oleh konflik asmara. Korban diketahui menjalin hubungan spesial dengan saksi berinisial AK selama tiga tahun terakhir.
“Motivasi yang melatarbelakangi peristiwa ini sangat kuat dilandasi oleh rasa cemburu,” tuturnya.
Berdasarkan rekaman visual yang diperoleh penyidik, terlihat detik-detik sebelum AS tewas.
Baca Juga : Fakta Baru Kasus Wanita Tewas di Sei Rotan: Korban dan Pelaku Sempat Pacaran Tiga Tahun
Peristiwa bermula dari pertengkaran antara korban dan AK. Setelah AK keluar dari ruangan, AS terekam mengunci pintu kamar dari dalam.
Dalam kondisi kamar terkunci, AS kemudian mengambil sebuah gunting.
Calvijn mengungkapkan bahwa benda tajam tersebut sebelumnya sempat digunakan korban saat terlibat cekcok fisik dengan AK, namun kemudian dialihkan untuk melukai diri sendiri.
“Gunting sebagai alat kejahatan yang sebelumnya digunakan untuk penganiayaan terhadap saudari AK, digunakan kembali oleh korban untuk melakukan penganiayaan terhadap dirinya sendiri,” kata Calvijn.
Dalam rekaman tersebut, korban terlihat menusuk leher dan tubuhnya berkali-kali dalam posisi berdiri hingga akhirnya tersungkur dan meninggal dunia.
Bukti digital ini sekaligus mematahkan dugaan awal adanya keterlibatan pihak lain dalam kematian korban.
Sebelumnya, jasad AS ditemukan bersimbah darah di dalam kamarnya pada Jumat pagi, 7 November 2025.
Penemuan ini sempat memicu spekulasi pembunuhan di tengah masyarakat sebelum akhirnya polisi menutup kasus ini dengan kesimpulan bunuh diri.






