Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Supermoon Terbesar 2025 Terangi Langit Indonesia 5 November, Jangan Lewatkan Fenomena Langka Ini!

Supermoon Terbesar 2025 Terangi Langit Indonesia 5 November, Jangan Lewatkan Fenomena Langka Ini!

Bulan November 2025 akan dihiasi berbagai fenomena langit spektakuler yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari supermoon terbesar tahun ini hingga hujan meteor Leonid dan Taurid, langit malam akan memanjakan mata para pencinta astronomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dibaca Juga : IHSG Naik 0,22% Berkat Aksi Beli Asing, Saham BMRI Pimpin Kenaikan

Menurut situs astronomi In The Sky, fenomena pertama adalah Beaver Supermoon yang akan terjadi pada 5 November 2025. Bulan akan berada pada titik perigee atau jarak terdekatnya dengan Bumi, yaitu sekitar 357.000 kilometer, membuatnya tampak lebih besar dan lebih terang dibanding purnama biasa.

Peneliti Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, membenarkan bahwa fenomena ini akan menjadi supermoon terbesar tahun 2025.

“Supermoon 5 November adalah yang terbesar karena jaraknya paling dekat dengan Bumi dibanding dua supermoon lainnya, yakni 7 Oktober dan 4 Desember,” ujar Thomas kepada Kompas.com.

Thomas menjelaskan, orbit Bulan berbentuk elips sehingga ada kalanya ia berada di titik terdekat (perigee) dan terjauh (apogee) dari Bumi. “Akibat jaraknya semakin dekat, cahayanya akan tampak lebih terang, dan ukuran Bulan sedikit lebih besar dari biasanya,” jelasnya.

Fenomena Beaver Moon sendiri memiliki makna historis. Nama ini berasal dari tradisi suku asli Amerika yang menandai waktu pemasangan perangkap berang-berang sebelum musim dingin tiba. Dalam budaya lain, bulan ini juga disebut Frost Moon atau Freezing Moon, yang menandai datangnya musim dingin di belahan bumi utara.

Fenomena Langit Lain di November 2025

Selain supermoon, beberapa fenomena menarik lainnya juga akan terjadi bulan ini:

– 11 November: Jupiter mulai mengalami gerak retrograde (pergerakan mundur semu).

– 12 November: Puncak hujan meteor Taurid Utara, berasal dari sisa debu komet Encke.

– 17 November: Hujan meteor Leonid, salah satu yang paling terkenal karena kadang menghasilkan badai meteor.

– 21 November: Hujan meteor Alpha Monocerotid dari rasi Monoceros (“Unicorn”).

-28 November: Hujan meteor Orionid, disusul berakhirnya gerak retrograde planet Saturnus.

Bisa Diamati dari Indonesia

Menurut BRIN, supermoon 5 November 2025 dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia selama cuaca mendukung.

“Fenomena ini bisa dilihat sejak Bulan terbit hingga terbenam pagi hari. Jika langit cerah, bisa disaksikan dengan mata telanjang,” jelas Thomas.

Dibaca Juga : Kejari Bandung Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota ke Luar Negeri, Ada Apa?

Namun, BRIN mengingatkan bahwa supermoon juga bisa memengaruhi kondisi laut. Jarak Bulan yang dekat dengan Bumi dapat menyebabkan air pasang maksimum dan meningkatkan potensi banjir rob di wilayah pesisir.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan