Kronologi Ibu 3 Anak Tewas Disengat Tawon Saat Cari Daun Pisang di Medan Amplas
Seorang wanita bernama Heryani (52) warga Jalan Garu II B, no 63, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas meninggal dunia.
Ia menghembuskan nafas terakhirnya beberapa jam setelah disengat tawon, pada Sabtu (25/10/2025) dinihari tadi.
Suami korban, Boiman (61) menceritakan kronologis sang istri disengat hingga meninggal dunia.
Pada Jumat 24 Oktober, kemarin, sekira pukul 13:30 WIB, sepulang salat Jumat ia menjemput istrinya yang bekerja di pabrik pembuatan makanan khas Palembang empek-empek tak jauh dari rumahnya.
Sesampainya di rumah, keduanya beristirahat dan Heriyani sempat melaksanakan salat Zuhur.
“Sesampainya di rumah, duduk, dia dulu salat Zuhur. Setelah salat, kami berbaring di ruang tamu, istirahat,”ungkap Boiman, ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (25/10/2025).
Sekitar pukul 15:30 WIB, Heriyani permisi ke Boiman hendak mengambil daun pisang di lahan kosong belakang rumah karena mau membuat kue.
Baca Juga : Polisi Ungkap Identitas Korban Tabrakan Kereta Sri Bilah dan Mobilio di Deli Serdang
Ketika permisi, pria berbaju kuning ini bilang sempat melarang istrinya karena sempat mendengar ada yang disengat tawon.
Namun Heriyani yang sudah terlanjur memarut singkong sebagai bahan baku kue, tetap ngotot mengambil daun pisang.
Sekitar 15 menit kemudian, dari kejauhan terdengar suara tangis sang istri menuju ke rumah.
Begitu Boiman melihat, bagian tangan, leher dan wajah istrinya sudah dihinggapi tawon.
Kurang lebih, ada 20 tawon yang menyengat tubuh Heriyani.
“Nggak sampai 15 menit, rupanya dia pulang sudah menangis ‘aduh, aduh saya disengat di tawon’. Jadi saya lihat, semua tangannya, badannya, kepala , lehernya disengat lebah kurang lebih 20 ekor,” sambungnya.
Setelah itu Boiman memanggil anaknya dan kemudian membawa Heriyani ke bidan terdekat.
Di sini ia mendapat pengobatan agar rasa sakit akibat sengatan tawon bisa terobati.
“Sesudah itu, saya panggil anak dan bawa ke bidan, disuntik, diobati. Kemudian diberikan obat-obatan dan kami pulang.”
Malam harinya, sekira pukul 22:00 WIB, Heriyani berteriak, meringis tubuhnya panas dan nafasnya sesak.
Boiman, sempat mendatangi bidan tempat mereka pertama kali berobat, namun tutup.
Setelah menunggu beberapa lama, alhasil, keluarga membawa Heriyani ke RS Mitra Medika Medan, di Jalan Sisingamangaraja.
Sesampainya di rumah sakit dan dimasukkan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dokter yang memeriksa menyatakan ibu 3 anak tersebut sudah tidak bernyawa.
Diperkirakan, Heriyani meninggal dunia sekitar pukul 00:30 WIB, Sabtu dini hari.
“Sampai di rumah sakit, diperiksa dokter sudah gak bernyawa. Kata dokter, maaf nyawa sudah gak ada dan diperkirakan meninggal sekitar pukul 00:30 WIB.”






