Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Tragedi Siswi SMKN 1 Cihampelas: Dugaan Kasus Keracunan MBG Jadi Sorotan

Tragedi Siswi SMKN 1 Cihampelas: Dugaan Kasus Keracunan MBG Jadi Sorotan

Seorang siswi SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, bernama Bunga Rahmawati, 18 tahun, meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025). Kabar wafatnya Bunga sempat dikaitkan dengan insiden keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sekolah tersebut pada Rabu (24/9/2025) dan menimpa 121 siswa.

Dibaca Juga : Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kekerasan Seksual Anak di Kerasaan I Simalungun

Namun, hasil penelusuran Dinas Kesehatan Bandung Barat menunjukkan adanya jeda waktu yang cukup panjang antara konsumsi MBG dengan munculnya gejala. Dalam laporan resmi Nomor 400.7.7.1/X.1.1/P2P, Bunga diketahui memakan dua porsi MBG pada 24 September 2025, yakni jatahnya sendiri dan milik temannya. Usai makan, ia sempat mengeluhkan sedikit pusing, lalu pulang ke rumah.

Beberapa hari kemudian, Senin (29/9/2025), Bunga tetap masuk sekolah seperti biasa. Ia baru mengeluh pusing saat jam pelajaran berlangsung, lalu pulang lebih awal dan mengonsumsi obat sakit kepala yang dibeli di warung.

Malam harinya, Selasa (30/9/2025) pukul 03.00 WIB, kondisi Bunga memburuk. Ia mengalami mual, muntah berulang, hingga sesak napas.

Pada siang harinya, sekitar pukul 13.00 WIB, adiknya menemukan Bunga dalam keadaan kejang, mulut berbusa, dan wajah bengkak. Ia segera dibawa ke bidan terdekat, lalu dirujuk menggunakan ambulans ke RSUD Cililin.

Saat dalam perjalanan, Bunga sempat diberi oksigen, namun ketika tiba di rumah sakit pukul 13.30 WIB, dokter IGD menyatakan ia telah meninggal dunia.

Pihak sekolah menegaskan bahwa Bunga tidak termasuk dalam daftar resmi korban keracunan MBG.

“Memang benar Bunga ikut makan MBG, tapi saat insiden keracunan dia tidak tercatat masuk posko, puskesmas, maupun rumah sakit,” kata Dady, guru SMKN 1 Cihampelas, Selasa (30/9/2025), dilansir dari kompas.com.

Hal serupa disampaikan Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, yang menilai kematian Bunga belum bisa dikaitkan langsung dengan MBG.

“Gejalanya memang mirip keracunan, tapi jeda waktu antara konsumsi dan sakit cukup panjang, 4–5 hari. Jadi bisa saja ada faktor lain,” ujarnya.

Camat Cihampelas, Agus Rudiyanto, turut mendatangi rumah duka setelah kabar kematian Bunga viral di media sosial. Ia membenarkan Bunga merupakan penerima MBG dan sempat ikut makan saat kejadian keracunan massal. Namun, gejala baru muncul beberapa hari setelahnya.

“Hari Rabu dan Kamis dia masih sehat, baru Senin malam mengeluh pusing dan mual. Kondisinya kemudian memburuk hingga akhirnya meninggal saat perjalanan ke rumah sakit,” tutur Agus.

Dibaca Juga : Tanggapi Tuntutan Warga Ambarita, Kepala KPH XII Janji Tindak Pelanggaran

Hingga kini, pihak keluarga Bunga belum memberikan keterangan resmi mengenai riwayat kesehatan almarhumah sebelum meninggal

Komentar
Bagikan:

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan