Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Atap KPT Brebes Rp110 Miliar Ambruk, 3 Pekerja Terluka Tertimpa Puing

Atap KPT Brebes Rp110 Miliar Ambruk, 3 Pekerja Terluka Tertimpa Puing

Atap teras Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, roboh saat tengah dilakukan perbaikan, Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Insiden ini menyebabkan tiga pekerja mengalami luka akibat tertimpa puing bangunan.

Dibaca Juga : Dua Wisatawan Tenggelam di Terusan Jembatan Tano Ponggol, Tim SAR Hentikan Pencarian Sementara

Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menjelaskan bahwa sebelum insiden sudah terdapat kebocoran di bagian depan teras kantor.

“Habis itu kami adakan rehab di KPT, dan ternyata setelah tukang sedang membetulkan atap yang diperbaiki, akhirnya roboh atapnya. Tiga pekerja mengalami luka-luka karena tertimpa puing teras,” kata Paramitha.

Paramitha menambahkan, saat kejadian pemerintah daerah tengah menggelar lomba layang-layang di sekitar kompleks kantor. Beruntung kegiatan tersebut tidak terdampak. “Alhamdulillah tidak ada yang terkena dampak dari kejadian itu. Untuk korban hanya pekerja saja, yaitu tiga orang,” jelasnya.

Pemkab Brebes telah berkoordinasi dengan Polres Brebes untuk mendalami penyebab runtuhnya atap teras tersebut. Investigasi akan dilakukan guna memastikan faktor penyebab serta mencegah kejadian serupa di kemudian hari. Para pekerja yang terluka langsung mendapat penanganan medis, dan tidak ada korban jiwa.

Gedung Baru Rp110 Miliar

Diketahui, gedung KPT Brebes baru selesai dibangun pada 2022 dengan nilai kontrak Rp110 miliar. Bangunan tersebut diresmikan pada 31 Agustus 2022 oleh Bupati Brebes saat itu, Idza Priyanti. KPT berlokasi di Jalan Proklamasi Brebes, berdiri di atas lahan sekitar 29.919 meter persegi dengan luas bangunan enam lantai mencapai 9.852 meter persegi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes, Sutaryono, menegaskan bagian yang roboh adalah dropzone atau zona pemberhentian kendaraan. “Saat kejadian sedang ada perbaikan, dan kebetulan pekerja juga menjadi korban. Apakah ada unsur kelalaian atau tidak, masih diselidiki,” ujarnya.

Sutaryono menyebut bangunan sebelumnya dalam kondisi kokoh. Ia juga menyampaikan bahwa gedung tersebut telah diasuransikan, sehingga pihak asuransi akan melakukan pemeriksaan.

Seorang saksi, Zamroni, mengaku mendengar suara keras sebelum atap ambruk. “Saya di bawah sedang ngelas, tiba-tiba ada bunyi ‘bletak’ dari sebelah utara. Saya lari, dan melihat rekan saya jatuh tertimpa reruntuhan. Tangannya kejepit, luka di tangan dan kaki,” ujarnya.

Dibaca Juga : Polisi Siantar Bekuk Dua Pria Saat Transaksi Sabu, 6 Paket Jadi Barang Bukti

Peristiwa ini sempat membuat panik warga yang mengikuti lomba pushbike, layang-layang, serta kegiatan UMKM di kompleks kantor. Meski begitu, kegiatan tetap berjalan aman setelah kondisi terkendali. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan