Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Melegenda! Roti Kacang Reja Beo Jadi Incaran Wisatawan di Tebing Tinggi

Melegenda! Roti Kacang Reja Beo Jadi Incaran Wisatawan di Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi memiliki satu oleh-oleh khas yang telah menjadi favorit masyarakat dan wisatawan, yaitu Roti Kacang cap Reja Beo.

Roti bertekstur lembut dengan cita rasa manis ini diproduksi oleh Pak Imran di Jalan Abdul Hamid, Lingkungan IV, Kelurahan Bagelen, Kecamatan Padang Hilir.

Usaha rumahan ini telah berdiri sejak tahun 2008, dimulai dari produksi sederhana bersama keluarga.

“Awalnya hanya coba-coba, memproduksi setengah karung, dan saya pasarkan sendiri,” ujar Pak Imran, Jumat (8/8/2025).

Meskipun sempat mengalami penurunan omzet hingga 40 persen, Pak Imran tetap optimistis mengembangkan usahanya.

Saat ini, usahanya telah mempekerjakan 30 karyawan yang semuanya sudah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Namun, ia mengaku bahwa harga bahan baku saat ini mengalami kenaikan signifikan:

– Kacang hijau: dari Rp16.000 menjadi Rp21.000 per kg

– Gula putih (50 kg): dari Rp650.000 menjadi Rp700.000

– Minyak goreng: dari Rp14.500 menjadi Rp16.700 per liter

– Telur: dari Rp1.600 menjadi Rp2.000 per butir

Baca juga : Kerak Nasi, Oleh-oleh Khas Kota Binjai Paling Banyak Diincar Konsumen dari Luar Daerah

Meski demikian, harga jual Roti Kacang Reja Beo tetap dipertahankan di Rp28.000 per kotak agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

“Meskipun laba berkurang, kami tetap bertahan. Saat ini produksi hanya berjalan 2–3 hari seminggu, biasanya bisa penuh. Kasihan juga karyawan kalau produksi menurun,” tuturnya.

Untuk memperluas pasar, Imran dibantu oleh tim sales pemasaran yang aktif menjangkau daerah-daerah sekitar seperti: Kota Pematang Siantar, Sidamanik dan Kabupaten Simalungun sekitarnya, serta Tarutung.

Namun, omzet usahanya mulai terdampak sejak beroperasinya jalan tol Medan–Pematang Siantar dan Medan–Kisaran, karena banyak pengunjung kini langsung melewati Kota Tebing Tinggi.

“Kami berharap pemerintah, khususnya Pemko Tebing Tinggi, bisa memberikan solusi dan bantuan nyata agar UMKM seperti kami tetap bertahan dan berkembang,” kata Imran.

Roti kacang cap Reja Beo dikenal dengan rasa yang khas, tanpa bahan pengawet, dan dapat bertahan hingga 14 hari.

Nama “Reja Beo” sendiri diambil dari nama anak kedua Pak Imran, sedangkan burung beo dipilih karena merupakan ikon Kota Tebing Tinggi.

“Kami pastikan semua perizinan usaha sudah lengkap, dan produk kami aman dikonsumsi,” tutup Imran.

Imran mengajak masyarakat serta wisatawan yang datang ke Tebing Tinggi untuk membeli oleh-oleh khas daerah dan mendukung keberlanjutan UMKM lokal.

“Kalau berkunjung ke Tebing Tinggi, jangan lupa beli roti kacang Reja Beo. Produk lokal, rasa nasional,” ucapnya mengajak sambil tersenyum.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan