Anggaran Sekolah Rakyat 2025 Capai Rp1,1 Triliun
JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan anggaran sebesar Rp1,1 triliun untuk program Sekolah Rakyat pada tahun 2025. Kenaikan anggaran ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat dari kelompok ekonomi menengah ke bawah, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pendidikan alternatif yang berfokus pada penyediaan layanan belajar bagi anak-anak yang tidak terjangkau oleh sistem sekolah formal. Program ini telah dijalankan sejak beberapa tahun terakhir dan terbukti efektif dalam mengurangi angka putus sekolah serta meningkatkan literasi dasar di berbagai daerah.
Baca juga : Pemkab Taput Genjot Evaluasi Pendidikan, Kelas Unggulan Jadi Fokus Pembenahan
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Dr. Haryanto, menyampaikan bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan sarana dan prasarana belajar, pelatihan tenaga pendidik, serta pengembangan kurikulum berbasis kearifan lokal. Selain itu, pendanaan juga mencakup bantuan langsung kepada peserta didik dalam bentuk perlengkapan belajar dan dukungan biaya operasional.
Pemerintah berharap peningkatan anggaran ini dapat mempercepat pemerataan pendidikan dan menciptakan generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang biasa dipanggil Gus Ipul mengatakan anggaran Sekolah Rakyat 2025 mencapai Rp1,1 triliun. Dana ini sepenuhnya diambil dari APBN.
Dari total anggaran tersebut, porsi terbesar dialokasikan untuk pengadaan laptop dan seragam siswa.
“Untuk tahun ini (anggaran Sekolah Rakyat dari APBN) Rp1,1 triliun. Dana dipergunakan untuk 159 Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul, dikutip dari Antara, Kamis (31/7/2025).
Realisasi anggaran sebesar Rp1,1 triliun dinilai Gus Ipul masih rendah. “Saya belum update ya, tetapi ya belum banyak, Insyaallah. Dana paling besar untuk pengadaan laptop dan seragam. Selebihnya untuk makanan dan lain-lain,” ucapnya.
Presiden Prabowo Subianto sendiri menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat hingga akhir 2025. Pembukaan sekolah baru akan disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana di masing-masing daerah.
“Untuk 159 titik itu, Insyaallah bisa menampung lebih dari 15.000 siswa nantinya,” katanya.
Presiden Prabowo, kata Gus Ipul, juga memberikan arahan tegas agar penggunaan anggaran Sekolah Rakyat dilakukan sesuai ketentuan dan bebas dari penyelewengan.
“Kita kawal pelaksanaannya, mulai dari pengadaan barang. Semuanya harus sesuai aturan, jangan ada penyimpangan. Ini pesan langsung dari Presiden,” tuturnya.






