Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Viral Manga Ramalkan Gempa Dahsyat, Wisatawan Ramai-ramai Batal ke Jepang

Viral Manga Ramalkan Gempa Dahsyat, Wisatawan Ramai-ramai Batal ke Jepang

Tokyo – Sebuah manga (komik Jepang) berjudul Tokyo Magnitude 8.0 kembali viral di media sosial usai warganet mengaitkannya dengan potensi gempa dahsyat yang diprediksi terjadi di Jepang dalam waktu dekat. Viral-nya manga yang dianggap “meramalkan” bencana tersebut membuat sebagian wisatawan asal luar negeri, termasuk dari Indonesia, membatalkan perjalanan mereka ke Negeri Sakura.

Dalam manga tersebut, digambarkan skenario gempa besar yang meluluhlantakkan Tokyo dan sekitarnya. Meski karya fiksi, banyak pengguna media sosial merasa isi cerita tersebut terasa semakin relevan dengan sejumlah gempa kecil yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah Jepang.

Ketakutan akan terjadinya gempa besar juga diperkuat oleh pernyataan beberapa ahli seismologi Jepang yang menyebut adanya potensi gempa besar di wilayah Nankai Trough dalam beberapa tahun ke depan. Alhasil, sejumlah agen perjalanan mencatat adanya lonjakan pembatalan tiket dan paket wisata ke Jepang dalam sepekan terakhir.

Pemerintah Jepang sejauh ini belum mengeluarkan peringatan resmi terkait bencana besar, namun imbauan untuk tetap waspada terus disampaikan kepada masyarakat dan wisatawan.

Sebuah manga lawas berjudul “The Future I Saw” mendadak viral dan menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan wisatawan, terutama dari Hong Kong. Komik yang meramalkan terjadinya gempa besar pada Juli 2025 itu menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah kunjungan ke Jepang dan berdampak pada industri pariwisata negara tersebut.

Dikutip dari Reuters, Jumat (4/7/2025), Jepang mencatatkan rekor 3,9 juta wisatawan pada April lalu. Namun, pada Mei jumlah kunjungan terutama dari Hong Kong, justru menurun 11 persen secara tahunan. Penurunan ini diyakini terkait dengan menyebarnya rumor prediksi bencana yang bersumber dari manga tersebut.

Hong Kong yang dikenal sebagai masyarakat dengan tingkat kepercayaan tinggi terhadap takhayul, menjadi pusat penyebaran rumor ini. Manga yang awalnya diterbitkan pada 1999 dan dicetak ulang pada 2021 itu menggambarkan mimpi-mimpi tentang bencana gempa dan tsunami hebat yang terjadi pada Juli 2025 di Jepang dan negara sekitarnya.

Steve Huen, direktur dari agen perjalanan EGL Tours yang berbasis di Hong Kong, menyebut rumor tersebut berdampak langsung pada bisnis mereka. “Penurunan pemesanan ke Jepang mencapai sekitar 50 persen. Kami bahkan harus menawarkan diskon dan asuransi gempa untuk menghindari pembatalan total,” ujar Huen.

Seorang warga Hong Kong, Branden Choi, 28 tahun, yang biasanya rutin berlibur ke Jepang, mengaku ikut terdampak rumor tersebut. “Saya mungkin akan menunda perjalanan hingga lewat dari bulan September. Lebih aman,” katanya.

Respons Sang Seniman: Saya Bukan Peramal

Ryo Tatsuki, seniman di balik manga The Future I Saw, telah angkat bicara. Dalam pernyataan melalui penerbitnya, ia menegaskan dirinya tidak bermaksud membuat ramalan dan tidak mengklaim sebagai seorang peramal.

Meski manga tersebut sempat menyinggung soal bencana besar pada Maret 2011—yang kebetulan bertepatan dengan tragedi tsunami dan bencana nuklir di Jepang—Tatsuki membantah bahwa karyanya bisa dijadikan patokan prediksi masa depan.

Baca juga :

“Saya hanya menggambarkan mimpi. Saya bukan nabi,” ucapnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan