Analisasumut.com
Beranda AKTUAL 22 Tahun Vakum, Pemko Medan Kembali Gelar Lomba Barzanji dan Marhaban

22 Tahun Vakum, Pemko Medan Kembali Gelar Lomba Barzanji dan Marhaban

Medan – Setelah vakum selama 22 tahun, Pemerintah Kota Medan kembali menggelar Lomba Barzanji dan Marhaban sebagai upaya pelestarian budaya Islam yang hampir punah di tengah masyarakat perkotaan. Kegiatan ini diselenggarakan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan dan berlangsung di Gedung Taman Budaya Medan, Selasa (24/6/2025).

Sebanyak 250 peserta dari berbagai kecamatan se-Kota Medan ambil bagian dalam lomba yang sempat terakhir digelar pada tahun 2003 tersebut. Mereka berasal dari kelompok pengajian, pesantren, hingga komunitas seni budaya Islam. Lomba ini bertujuan menghidupkan kembali tradisi membaca Barzanji dan Marhaban sebagai bentuk syiar Islam serta warisan budaya yang sarat nilai-nilai religius dan kebersamaan.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Medan, OK Zulfani Anhar, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi agenda tahunan dan mampu menciptakan generasi muda yang mencintai seni religi. Pemko Medan juga berencana mendorong lomba ini ke jenjang provinsi bahkan nasional.

Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan tokoh agama yang menilai pemerintah telah mengambil langkah tepat dalam menjaga identitas kultural umat Islam di Kota Medan.

Setelah 22 tahun vakum, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menggelar lomba Barzanji dan Marhaban. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Utama Taman Kebudayaan Kota Medan, Selasa (24/6/2025).

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Medan, OK Zulfani Anhar, mengatakan lomba ini diikuti oleh 250 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak, hingga pelajar.

Para peserta merupakan pegiat seni tradisi Barzanji dan Marhaban yang tersebar di Kota Medan. “Dewan juri terdiri dari tokoh kebudayaan dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan,” ujar Zulfani.

Ia menambahkan lomba serupa terakhir kali digelar pada tahun 2003, di masa kepemimpinan Wali Kota Medan Abdillah. Menurutnya, kembalinya lomba ini menjadi tonggak sejarah dalam upaya pelestarian seni budaya Islam di Kota Medan.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan tradisi Barzanji dan Marhaban, serta menciptakan regenerasi seniman lokal yang mampu melestarikan budaya daerah,” ujarnya yang juga menjabat sebagai ketua panitia.

Zulfani juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi terus berkembang menjadi festival tahunan berskala lebih luas.

Baca juga : Banyak Warga Miskin di Binjai Belum Terima PKH, Kadis Sosial Terancam Diganti

“Ke depan, kami berharap lomba ini bisa menjadi ajang festival budaya berskala nasional, bahkan internasional. Semoga menjadi kegiatan tahunan yang membanggakan Kota Medan,” tuturnya. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan