Pertumbuhan Jumlah UMKM di Indonesia
Jumlah UMKM di Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan positif. Hasil survei dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menunjukkan bahwa pada tahun 2023 jumlah UMKM mencapai sekitar 66 juta unit, mengalami kenaikan 1,52 % dibanding tahun sebelumnya . Sementara itu, data dari Kemenkop dan UKM mendapati angka serupa, yaitu lebih dari 64 juta unit usaha hingga akhir 2023, yang menyumbang lebih dari 60 % terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97 % tenaga kerja .
Tren ini berlanjut pada 2024 dengan pertumbuhan usaha kecil hingga 83 %, dan diperkirakan meningkat menjadi 87 % pada 2025 – menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar UMKM dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia‑Pasifik . Kemenperdag memproyeksikan nilai bisnis UMKM bakal mencapai sekitar Rp 2.194 triliun atau US$ 130 miliar pada tahun 2025 .
Pendorong utama pertumbuhan meliputi digitalisasi, akses pembiayaan (seperti KUR dan Kredit Ultra Mikro), inklusi keuangan, serta peningkatan kemampuan ekspor. Hingga Januari 2025, tingkat inklusi keuangan sudah mencapai sekitar 88,7 %. Pemerintah juga menjalankan program “UMKM naik kelas”, menyediakan subsidi bunga dan kemudahan sertifikasi untuk memperkuat daya saing global .
Meskipun menghadapi tantangan seperti minimnya akses modal formal dan literasi digital rendah, UMKM diperkirakan tetap menjadi pilar utama ekonomi nasional, dengan dukungan kebijakan yang semakin kuat menjelang 2025.
Kementerian Koperasi dan UKM memperkirakan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mencapai 66 juta unit per Mei 2025.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan dibandingkan akhir 2024, yang tercatat sebanyak 64,2 juta unit usaha.
Di Medan, pelaku UMKM memanfaatkan ruang publik seperti Jalan Halat untuk mengembangkan usahanya. Kegiatan ini kerap difasilitasi pemerintah kota melalui event pasar UMKM, promosi digital, hingga kemitraan antar pelaku usaha.
Kehadiran UMKM di ruang publik juga menjadi indikator meningkatnya partisipasi ekonomi masyarakat dan semangat wirausaha lokal, terutama di kalangan generasi muda.
Dengan pertumbuhan yang terus menunjukkan tren positif, UMKM kini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Pemerintah, melalui berbagai kementerian dan lembaga, terus memperkuat dukungan terhadap sektor ini dengan memberikan kemudahan perizinan, pembiayaan, pelatihan, serta akses pasar yang lebih luas, termasuk digitalisasi dan ekspor.
Meski masih dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti keterbatasan modal dan literasi digital, optimisme terhadap masa depan UMKM tetap tinggi. Ke depan, sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan sektor swasta diharapkan mampu mendorong UMKM naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga : Ketua DPRD Sumut Akhirnya Buka Suara Soal Hasil Putusan Empat Pulau






