Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Napi Perempuan Rutan Medan Luncurkan Buku Kisah Hidup dan Harapan

Napi Perempuan Rutan Medan Luncurkan Buku Kisah Hidup dan Harapan

Para narapidana perempuan di Rumah Tahanan (Rutan) Perempuan Kelas IIA Medan menunjukkan bahwa di balik jeruji besi, harapan dan kreativitas tetap tumbuh. Melalui program pembinaan literasi, mereka mengekspresikan perjalanan hidup, penyesalan, dan harapan masa depan dalam bentuk tulisan yang akan diterbitkan menjadi buku.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Rutan Perempuan Medan, Konsulat Kehormatan Kerajaan Thailand, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara, serta Rumah Detensi Imigrasi Medan. Kompetisi menulis dengan tema “Perjalanan Hidup, Penyesalan, dan Harapan” diadakan untuk memberikan ruang bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) menyalurkan perasaan dan pengalaman mereka melalui tulisan.

Sebelum kompetisi dimulai, para WBP mengikuti pelatihan menulis untuk meningkatkan keterampilan mereka. Karya-karya terbaik akan diterbitkan dalam bentuk buku dan e-book dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Thailand. Selain itu, beberapa cerita terpilih juga akan diproduksi menjadi film pendek. Sebagian dari hasil penjualan akan didonasikan untuk kegiatan pembinaan di Rutan.

Kepala Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, Marlia Rezeki Santoso, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberi dampak positif bagi warga binaan. “Kami berharap warga binaan dapat memanfaatkan waktu mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, dan ketika kembali ke masyarakat, mereka membawa keterampilan baru yang dapat digunakan,” ujarnya.

Inisiatif ini tidak hanya menjadi sarana terapi dan pengembangan potensi literasi bagi para narapidana perempuan, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi mereka ke masyarakat.

Baca juga : Label Halal Tanpa Sertifikat Resmi Bisa Dipidana, Ini Penjelasan Ahli

Buku bertajuk “Perjalanan Hidup, Penyesalan dan Harapan” yang ditulis oleh para narapidana dari Rutan Perempuan Kelas IIA Medan resmi diluncurkan, Senin (26/5/2025), di Aula Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen, Medan.

Ketua panitia kegiatan, Shinta Lidyawati, menjelaskan peluncuran buku merupakan hasil dari rangkaian proses pendampingan yang telah berlangsung sejak Oktober 2024. Tujuannya adalah memberikan ruang ekspresi bagi para warga binaan sekaligus melatih keterampilan menulis mereka.

“Lewat tulisan, para napi perempuan bisa memberikan kisah-kisah inspiratif kepada masyarakat luas sebagai pembaca,” katanya dengan menekankan pentingnya dukungan publik terhadap para narapidana perempuan, agar mereka tidak merasa terpinggirkan dan tetap bisa berkarya.

“Marilah kita bersumbangsih agar mereka merasa berharga dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi masyarakat setelah bebas nanti,” ujarnya.

Shinta juga menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program serupa demi memberdayakan lebih banyak napi perempuan agar aktif menulis dan menghasilkan karya bermakna.

Salah satu penulis dalam buku tersebut adalah MS, seorang narapidana yang dihukum 1 tahun 8 bulan karena kasus kekerasan terhadap anak kandungnya. MS menuturkan kisah hidupnya dengan jujur, termasuk saat dirinya harus meninggalkan bayinya yang baru berusia 9 bulan ketika masuk rutan.

“Saya mau sampaikan kepada pembaca supaya lebih berhati-hati ke depannya, supaya mahasiswa-mahasiswa di indonesia menjadi maju. Tetap menjaga perilaku. Semoga buku ini disenangi masyarakat,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Buku setebal 186 halaman tersebut memuat sekitar 20 kisah nyata dari para napi perempuan yang berisi refleksi hidup, rasa penyesalan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Peluncuran buku ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Konsulat Kerajaan Thailand, Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, Kadin Sumut, Apindo Sumut, serta Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan