Anak Hanyut di Sungai Deli Karang Berombak, Orang Tua Menangis Histeris di Hadapan Wali Kota Medan
Remaja (16), Tegar Eliyadi hanyut terbawa arus aliran Sungai Deli, sudah dua hari belum ditemukan. Orang tua Tegar Eliyadi begitu berduka dan histeris atas musibah yang dialami saat bersama Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, Minggu (25/5/2025).
Sudah dua hari berturut, sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian atas musibah yang terjadi Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menemui orang tua korban.
Kedua orang tua korban anak yang hanyut ini ditemui Rico Waas di Posko pencarian, Jalan Karya Dalam.
Korban hanyut tersebut bernama Tegar Eliyadi (16) anak dari pasangan Elisardi dan Sri.
Korban hanyut saat berenang bersama teman-temannya di Sungai Deli ketika hujan deras turun, Sabtu (24/5) sore.
Saat menemui orang tua korban, Rico Waas menyampaikan rasa duka dan turut prihatin atas kejadian yang menimpa Tegar Eliyadi.
Baca Juga : Bermasalah dengan Hukum, Lima Personel Ormas Grib Diamankan Polisi Nias
Rico Waas berharap orang tua Tegar yang merupakan warga yang tinggal di Gang Perdamaian Lingkungan 5 Kelurahan Karang Berombak ini dapat sabar dan tabah menghadapi cobaan ini.
“Atas nama pribadi dan Pemko Medan, kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi terhadap anak bapak dan ibu, kami akan terus melakukan pencarian sampai Tegar ditemukan.
Kita do’akan bersama, kiranya bapak dan ibu turut bersabar semoga diberikan oleh Tuhan jalan yang terbaik buat kita semua,” kata Wali Kota Medan Rico Waas.
Setelah menemui orang tua korban, Rico Waas bersama Anggota DPRD Medan Antonius D Tumanggor, Kepala BPBD kota Medan, Yunita Sari, Sekretaris Dinas Sosial, Fery Suhery dan Camat Medan Barat, Hendra Syahputra serta Camat Medan Helvetia, Junedi Lumban Gaol, menyusuri aliran sungai Deli karang berombak tempat korban anak hanyut.
Dengan berjalan kaki, Rico Waas menyusuri sungai mulai dari tempat korban berenang bersama teman-temannya sampai dengan korban terakhir terlihat sebelum hanyut terbawa arus sungai.
Usai menyusuri, Rico Waas mengatakan dirinya sudah meminta mulai hari ini, Kecamatan-kecamatan yang berada di aliran sungai Deli tepatnya di sepanjang jalur sungai tempat korban hanyut untuk mengecek pinggiran sungai diwilayahnya.
“Saya sudah memerintahkan Kecamatan dan Kelurahan yang ada di jalur sungai tempat korban hanyut untuk mengecek sepanjang bibir sungai. Dimungkinkan korban tersebut ada tersangkut di jalur sungai. Pengecekan ini akan dilakukan sampai Belawan”, jelas Rico Waas.
“Kita tetap akan kita lakukan pencarian dan lakukan yang terbaik. Pemko Medan juga akan berkordinasi dengan Pemkab Deliserdang. Apapun ceritanya ini tentang kemanusiaan,” ungkap Rico Waas.
Rico Waas menambahkan, pencarian yang dilakukan BPBD Kota Medan, kecamatan dan TNI-Polri berkordinasi dengan Basarnas akan dilakukan jelang malam hari.
Apabila belum ditemukan sampai tujuh hari ke depan akan terus dilakukan pencarian.
Atas kejadian ini Rico Waas menghimbau kepada masyarakat khususnya orang tua agar melarang anak-anaknya untuk berenang di sungai karena fungsi sungai ini bukan untuk berenang melainkan untuk aliran air.
“Kami harapkan kepada masyarakat untuk melarang anak-anaknya untuk berenang atau bermain di sungai. Apalagi kita ketahui kondisi saat ini cuaca ekstrim dan hujan deras ditambah aliran sungai yang kuat sehingga sangat membahayakan,” ucap Rico Waas sembari berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini.
Sementara itu Kepala BPBD kota Medan, Yunita Sari, menjelaskan korban anak hanyut yang bernama Tegar Eliyadi ini awalnya bermain dan berenang dengan teman-temannya di aliran sungai.
Ketika selesai bermain teman-temannya naik ke atas, namun si Tegar tidak naik melainkan menghanyutkan diri sampai dekat rumahnya.
“Saat menghanyutkan diri, Tegar ada meminta tolong, awalnya dikira temannya main-main. Namun setelah berulang kali minta tolong dan hanyut teman-temannya mencoba menolong akan tetapi tak tertolong,” ujarnya.
Menurut Yunita, pencarian saat ini sudah sampai di aliran sungai Deli di Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli.
Jadi sesuai SOP pencarian korban hanyut akan dilakukan selama tujuh hari.
“Pencairan akan dilakukan selama tujuh hari kedepan mulai dari pagi hari sampai sore hari sesuai SOP. Jika dalam tujuh hari tidak ditemukan pencarian akan dihentikan,” jelas Yunita.






