Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Dirut Tirta Uli Akui Koperasi Air Mineral Rugi, Usulan Jadi Anak Usaha Dinilai Tidak Realistis

Dirut Tirta Uli Akui Koperasi Air Mineral Rugi, Usulan Jadi Anak Usaha Dinilai Tidak Realistis

Direktur Utama Perumda Tirta Uli, Arianto, mengakui bahwa koperasi air mineral Uli yang didirikan pada tahun 2022 mengalami kerugian sejak beroperasi.

Dibaca Juga : Pedagang Pasar Tradisional Siantar Tertekan, Bisnis Menurun Akibat Hadirnya Pasar Modern

Hal ini disampaikannya menanggapi usulan Kepala Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Pematangsiantar, Arry Sembiring, agar koperasi tersebut dijadikan anak usaha resmi dari Perumda Tirta Uli.

Menurut Arianto, selama ini koperasi dikelola oleh pihak eksternal dan bukan oleh pegawai Tirta Uli, kecuali ketua koperasi yang merupakan staf internal perusahaan.

“Hanya ketua koperasi yang pegawai kita,” kata Arianto, Sabtu (17/5/2025).

Terkait usulan menjadikan koperasi sebagai anak usaha, Arianto menyebut kemungkinan tersebut kecil. Ia menilai pengelolaannya rumit dan memerlukan modal besar, sementara pendapatannya tidak sebanding.

“Dari air minum dalam kemasan itu untungnya hanya Rp5 juta per tahun, sementara untuk izinnya Rp50 juta,” ujarnya.

Arianto menjelaskan bahwa keberadaan air minum Uli lebih sebagai ikon Kota Pematangsiantar ketimbang entitas bisnis yang menguntungkan. Ia mengakui banyak dana telah dikeluarkan untuk mempertahankan produksi air kemasan tersebut.

“Sebenarnya banyak uang keluar untuk itu, tapi tetap kita pertahankan sebagai kebanggaan kota,” ucapnya.

Terkait usulan menjadikan koperasi sebagai anak usaha, Arianto menyebut kemungkinan tersebut kecil. Ia menilai pengelolaannya rumit dan memerlukan modal besar, sementara pendapatannya tidak sebanding.

“Dari air minum dalam kemasan itu untungnya hanya Rp5 juta per tahun, sementara untuk izinnya Rp50 juta,” ujarnya.

Arianto menjelaskan bahwa keberadaan air minum Uli lebih sebagai ikon Kota Pematangsiantar ketimbang entitas bisnis yang menguntungkan. Ia mengakui banyak dana telah dikeluarkan untuk mempertahankan produksi air kemasan tersebut.

Dibaca Juga : Cuaca Ekstrem & Gelombang Tinggi Ancam Pariwisata Danau Toba, Kunjungan Wisatawan Menurun Drastis

“Sebenarnya banyak uang keluar untuk itu, tapi tetap kita pertahankan sebagai kebanggaan kota,” ucapnya.

Komentar
Bagikan:

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan