Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Prosesi Lilin Iringi Puncak Waisak di Vihara Borobudur Medan

Prosesi Lilin Iringi Puncak Waisak di Vihara Borobudur Medan

Ribuan umat Buddha memadati Vihara Borobudur Medan pada perayaan puncak Hari Raya Waisak yang berlangsung penuh khidmat, (12/5/2025). Prosesi lilin yang dilakukan menjelang malam hari menjadi momen sakral yang mengiringi perenungan dan doa bersama untuk kedamaian serta kesejahteraan umat manusia.

Dengan membawa lilin menyala, para umat berjalan mengelilingi area vihara sambil melantunkan paritta dan puja bakti. Cahaya lilin yang berpadu dengan suasana tenang menciptakan pemandangan yang menyentuh hati dan menyimbolkan pencerahan dalam ajaran Buddha.

Kebaktian dan prosesi lilin yang dilaksanakan sekitar 300 umat Buddha mengiringi puncak perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE (Buddhist Era) di Vihara Borobudur, Medan, Senin (12/5/2025).

Ketua panitia Waisak di vihara tersebut, Erni, menjelaskan malam puncak Waisak di Vihara Borobudur ini menggelar dua kegiatan.

“Kita mengadakan kebaktian yaitu membaca Paritta dan prosesi lilin,” katanya ditemui di lokasi.

Dijelaskannya, prosesi lilin yang dilakukan sebagai simbol untuk menerangi seluruh makhluk hidup di bumi. Sementara kebaktian merupakan acara doa seperti biasanya.

“Itu simbol menerangi seluruh makhluk hidup. Jadi doa kita lebih ke semua makhluk,” tuturnya.

Dijelaskan Erni, meski malam ini merupakan malam puncak kegiatan Waisak di sana, dua hari ke depan di Vihara Borobudur tetap melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.

“Ada kegiatan Leng Yan Zhou, Shang Gong dan Jin Gang Jing,” ujarnya.

Prosesi lilin yang berlangsung dengan tertib dan penuh kekhusyukan itu menjadi penutup rangkaian perayaan Waisak tahun ini di Vihara Borobudur Medan. Umat berharap momentum suci ini membawa kedamaian, keseimbangan batin, serta semangat welas asih dalam kehidupan sehari-hari.

Perayaan pun diakhiri dengan doa bersama dan pelepasan lampion sebagai simbol harapan, kebijaksanaan, dan kebebasan dari segala penderitaan. Meski sederhana, suasana Waisak tahun ini tetap sarat makna dan menjadi pengingat pentingnya hidup dalam cinta kasih dan kedamaian.

Prosesi lilin yang berlangsung dengan khidmat di Vihara Borobudur Medan menutup rangkaian perayaan Waisak tahun ini dengan penuh makna. Cahaya lilin yang dibawa ribuan umat menjadi simbol pencerahan dan harapan untuk kehidupan yang damai.

Doa bersama dan lantunan paritta menciptakan suasana sakral yang menyentuh hati. Meski berlangsung sederhana, perayaan ini tetap menghadirkan kekhusyukan dan semangat kebersamaan. Umat berharap perayaan Waisak menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai welas asih, toleransi, dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari. Prosesi ditutup dengan pelepasan lampion yang melambangkan harapan dan pembebasan dari penderitaan.

Baca juga : Polres Dairi Bungkam Soal Data Kasus Narkoba

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan