Kantor Komunikasi Presiden Gelar Diskusi Publik di Tanjungmorawa, Luncurkan 4 Program Baru Pendidikan Mulai 2 Mei
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden Ricky Tamba didampingi Ketua DPW FBN RI Sumut M Jamil Sipayung menggelar pertemuan diskusi publik dengan 12 elemen masyarakat dari tujuh kabupaten/kota di Sumut, Sabtu (26/4).
Diskusi publik di Cafe Bunbun Tanjungmorawa tersebut menjelaskan tentang Indonesia Cerah: Delapan Asta Cita, 17 Program Prioritas dan Delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pertemuan dihadiri Kapolsek Tanjungmorawa dan perwakilan partai politik dan undangan lainnya.
Baca Juga : Sumut Run Festival 2025: 200 Pelajar Asahan Turut Berpartisipasi
Selain diskusi publik, tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Presiden juga mengunjungi Mapolsek Tanjung Morawa, Taman Dirgantara dan Taman Edukasi di Deliserdang.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden meminta peserta diskusi publik berperan aktif dalam menyosialisasikan dan menyukseskan program pemerintahan Prabowo-Gibran yakni Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.
Ia mengutarakan bahwa langkah besar transformasi bangsa berupa asta cita, program prioritas dan PHTC yang merupakan pilar utama pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto fokus pada peletakan dasar pembangunan sumber daya manusia melalui pemenuhan hak-hak dasar manusia.
“Makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, swasembada pangan, hingga berbagai program pendidikan,” katanya.
Dalam upaya mewujudkan Indonesia unggul, lanjutnya, pemerintah terus melakukan akselerasi berbagai program unggulan yang menyentuh langsung pada kebutuhan dasar masyarakat.
Ricky Tamba menjelaskan bahwa program pemerintah yang telah berjalan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini semakin nyata dampaknya.
Program yang berfokus pada peningkatan angka kecukupan gizi anak-anak dan pengentasan stunting telah diluncurkan Januari 2025.
“Dalam waktu singkat sejak Januari 2025, program ini telah menjangkau kurang lebih tiga juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan jangkauan yang jauh lebih ambisius yaitu melompat menjadi 15 juta di September dan akhirnya, menjangkau seluruh pelosok negeri di penghujung 2025,” terangnya.
Program ini, kata Ricky Tamba, juga diharapkan memanen multiplier effect pada sektor lainnya seperti pembukaan lapangan pekerjaan, sektor pangan, hingga UMKM.
Program berikutnya adalah Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pada Februari 2025. Program ini dirancang dengan sangat inklusif dan gratis, melayani seluruh rentang usia.
Dari bayi berusia 2 hari hingga lansia di atas 60 tahun. Dengan target menjangkau 60 juta orang di tahun pertama dan 200 juta penduduk Indonesia dalam lima tahun.
“Cek kesehatan gratis adalah Langkah nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat, sejahtera dan produktif. Dengan kebijakan ini, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendeteksi penyakit sejak dini, sehingga bisa mendapatkan pengobatan atau pencegahan sebelum kondisi semakin parah,” ujar tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Presiden.
Sektor pendidikan tengah bersiap menyambut empat program baru yang mulai akan diluncurkan mulai 2 Mei 2025. Meliputi renovasi sekolah, digitalisasi pembelajaran, pembangunan sekolah unggul garuda,
hingga pembangunan sekolah rakyat.
Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dengan melaksanakan program renovasi sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.
“Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh siswa, baik di sekolah umum maupun madrasah, dapat belajar di lingkungan yang aman, nyaman dan mendukung proses pembelajaran yang optimal. Infrastruktur pendidikan yang layak bukan hanya soal fasilitas fisik, tetapi juga menjadi pondasi dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” katanya.
Di sektor pangan, tambahnya, Indonesia mencatat prestasi. Serapan gabah nasional melonjak hingga 2.000 persen dibanding tahun 2015 yaitu mencapai 725.513 ton pada tahun 2025.
Hal ini didukung oleh instruksi Presiden yang menetapkan harga gabah jadi Rp.6.500/kg, penyerapan gabah untuk seluruh kualitas hingga kebijakan stabilisasi harga pangan menjelang masa panen raya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui percepatan pembangunan irigasi, peningkatan distribusi pupuk bersubsidi dan penguatan koperasi desa.
Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan penyaluran subsidi pupuk langsung ke petani, ini memudahkan akses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Rangkaian program ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun fondasi yang kuat untuk masa depan Indonesia, mulai dari nutrisi, kesehatan, pangan, hingga pendidikan. Dengan implementasi yang konsisten dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, program-program ini diharapkan dapat membawa Indonesia menuju era baru yang lebih cerah dan sejahtera,” ujarnya.
Ricky Tamba juga memaparkan dukungan terhadap pengembangan potensi desa melalui dana desa dan Koperasi Desa Merah Putih. Pemerintah mengambil langkah strategis dengan mendirikan delapan puluh ribu Koperasi Merah Putih sebagai upaya menghidupkan kembali semangat ekonomi kerakyatan,
memperkuat sektor UMKM, serta menciptakan pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia,” rincinya.
Langkah ini didasarkan pada prinsip bahwa koperasi adalah pilar utama dalam membangun ekonomi berbasis gotong royong, di mana masyarakat tidak hanya menjadi pekerja atau konsumen, tetapi juga pemilik usaha yang memiliki kontrol atas sumber daya ekonomi mereka sendiri.
Untuk potensi pengembangan desa melalui dana desa mencakup fasilitas pendidikan non-formal. Taman Baca Masyarakat (TBM), tempat literasi dan pembelajaran masyarakat, terutama anak-anak.
“Ruang kreatif anak muda, tempat pelatihan keterampilan digital, seni, kerajinan, dll serta kelas kewirausahaan: edukasi mandiri untuk UMKM dan pelatihan berbasis kebutuhan lokal,” ujarnya.
Pengembangan wisata desa antara lain wisata alam dan eduwisata. Pemanfaatan alam lokal untuk mendukung ekonomi dan pendidikan berbasis lingkungan.
Wisata budaya dengan revitalisasi kearifan lokal melalui event, museum desa atau sanggar seni. Homestay dan ekowisata dengan menumbuhkan pariwisata yang memberdayakan masyarakat.
“Dana desa dapat menjadi modal yang sangat berharga untuk mewujudkan ruang terbuka hijau yang bermanfaat bagi masyarakat desa. Salah satunya adalah taman. Pemanfaatan dana desa untuk taman tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga memiliki dampak positif yang luas,” jelasnya.
tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Presiden menambahkan bahwa asta cita Prabowo-Gibran memuat poin-poin yang sangat relevan.
Diantaranya pada asta cita ketiga meningkatkan SDM yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing.
Relevansinya pengembangan taman baca dan ruang pelatihan di desa merupakan langkah nyata mendukung kualitas SDM.
Asta cita keempat melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan lapangan kerja.
Relevansinya, pembangunan fasilitas wisata dan ekonomi kreatif desa membuka peluang kerja dan penghasilan baru.
Demikian juga asta cita keenam membangun dari desa dan dari bawah. Relevansinya fokus pada pembangunan berbasis potensi lokal desa sejalan dengan semangat kemandirian desa.
“Pengembangan berbagai jenis taman dan fasilitas pendidikan ini sejalan dengan visi Prabowo-Gibran untuk meningkatkan kualitas SDM, mengembangkan ekonomi kreatif dan melestarikan lingkungan. Yang pada akhirnya mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional yang lebih luas,” tegas Ricky Tamba.






