Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Korban Tewas Ditemukan di Sungai Lae Kombih, Diduga Akibat Mobil Jatuh dari Jembatan

Korban Tewas Ditemukan di Sungai Lae Kombih, Diduga Akibat Mobil Jatuh dari Jembatan

Sesosok jenazah ditemukan mengapung di Sungai Lae Kombih, Desa Sikelang, Kota Subulussalam, sekitar Pukul 09.00 WIB, Minggu (274/2025).

Diduga mayat tersebut adalah korban kecelakaan minibus jenis Avanza yang jatuh jurang di jalur Subulussalam-Sumut tepatnya di Sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut. 

Pantauan RRI dilokasi,  mayat itu langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam oleh tim SAR gabungan.

Proses evakuasi juga dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan identitas mayat dapat diketahui.

Pihak kepolisian Polres Subulussalam saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan mayat tersebut. 

Hingga berita ini diturunkan, RRI masih menunggu informasi lanjutan dari pihak kepolisian terkait hasil identifikasi. 

Untuk diketahui, pada hari ketiga operasi pencarian korban kecelakaan minibus yang jatuh ke Sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan serpihan kendaraan dan sejumlah barang-barang pribadi yang diduga milik para korban.

Temuan ini menjadi perkembangan signifikan dalam upaya pencarian yang dilakukan secara intensif sejak hari kejadian.

 Arus sungai yang deras dan medan yang curam menyulitkan proses evakuasi, sehingga operasi SAR membutuhkan upaya ekstra dengan melibatkan berbagai unsur.

Baca Juga : Truk Losbak Bermuatan Canter Box Jatuh ke Jurang di Jalinsum Sitinjo Dairi

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan (Basarnas Medan) Hery Marantika dalam keterangannya, menyampaikan bahwa serpihan kendaraan dan beberapa barang pribadi korban telah ditemukan di pantai Sikelang Subulussalam berjarak sekitar 8 km dari lokasi kejadian.

“Tim SAR Gabungan menemukan serpihan mobil serta barang-barang pribadi, seperti tas, rokok, dan sendal yang diduga kuat milik korban. Temuan ini menjadi pentunjuk baru dan sangat penting dilokasi pencarian untuk melanjutkan operasi dengan lebih terfokus,” ujar Hery.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penyisiran disepanjang aliran sungai dengan cara pengarungan menggunakan perahu rafting milik Satgas SAR Subulussalam, penyisiran dengan menggunakan drone dan penyisiran dengan cara scouting darat disepanjang bibir tebing.

“Kami dari Basarnas Medan sebagai leading sector pencarian, terus memperluas area pencarian dengan membagi semua personel yang terlibat di beberapa titik strategis serta mengoptimalkan penggunaan peralatan SAR. Dukungan TNI, Polri, BPBD, Satgas SAR, Relawan dan masyarakat sekitar sangat membantu dalam mempercepat proses pencarian ini,” ujarnya. 

Kemarin tim SAR gabungan menghentikan sementara operasi pencarian dan pagi tadi kembali dilanjutkan. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan