Semburan Air Panas di Desa Roburan Dolok Madina, PT SMGP Berikan Penjelasan
PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), sebagai perusahaan pembangkit tenaga panas bumi (PLTP) yang beroperasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), memberikan penjelasan terkait terjadinya fenomena semburan air panas di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Madina.
beredar video melalui media sosial mengenai semburan air panas (manifestasi) yang muncul di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Madina.Menanggapi laporan tersebut, Corporate Communication Manager PT SMGP, Agung Iswara dalam rilis yang diterima Gosumut, Jumat (25/4/2025) mengatakan, pada Rabu 23 April 2025, PT SMGP bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madina melakukan tinjauan lapangan langsung ke lokasi manifestasi yang ditampilkan dalam video tersebut.
Baca juga : Curah Hujan Tinggi, Titi Sei Gerpang Amblas, Transportasi Dua Desa Terhambat
“Hasilnya menunjukkan bahwa titik manifestasi tersebut berada di Lokasi lain di Desa Roburan Dolok dan tidak berada di area sumur Pad-E PT SMGP,” kata Agung.
Sementara manifestasi yang berada di sekitar area Pad-E merupakan fenomena alamiah yang
telah terpantau sejak tahun 2021.Agung mengungkapkan, PT SMGP menegaskan bahwa manifestasi ini tidak memiliki hubungan langsung dengan sumur-sumur pada Wellpad E.
Sumur-sumur tersebut telah dibor sejak tahun 2017 dan hingga saat ini belum pernah berhasil mengalirkan uap ataupun fluida panas bumi dengan tekanan kepala sumur 0 Barg atau tidak bertekanan dan saat ini tidak ada aktivitas produksi, sehingga sumur-sumur tersebut tidak berkaitan dengan fenomena manifestasi yang dilaporkan.
Manifestasi seperti ini ujar Agung merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di wilayah dengan potensi panas bumi, sebagai hasil interaksi antara air tanah dan batuan panas di bawah permukaan.
“Berbagai manifestasi serupa bahkan telah dikenal masyarakat sekitar sejak lama,
jauh sebelum adanya kegiatan eksplorasi oleh PT SMGP. Lokasi Pad E diketahui sebagai area yang
memiliki kecenderungan untuk mengalami pergerakan tanah yang tinggi dan memiliki banyak retakan-retakan.
Fenomena pergerakan tanah (soil creep) atau longsor (landslide) dapat terjadi kapan saja (fault stress release, curah hujan, dll). Fenomena ini dapat memunculkan manifestasi yang baru ke permukaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Corporate Communication Manager PT SMGP, Agung Iswara dalam rilis itu menyebutkan bahwa sebagai objek vital nasional, PT SMGP berkomitmen terhadap keselamatan dan keberlanjutan dalam setiap aspek operasional.”Kami (PT SMGP -Red) dengan menjalankan seluruh kegiatan operasional sesuai standar keselamatan dan regulasi yang berlaku,” imbuhnya.






