Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Inflasi Maret 2025 Tertinggi, Komiditas Pangan dan Tarif Listrik Penyumbang Utama

Inflasi Maret 2025 Tertinggi, Komiditas Pangan dan Tarif Listrik Penyumbang Utama

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Indonesia pada Maret 2025 mencapai 1,65% secara bulanan (month-to-month/mtm), angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Lonjakan ini terutama dipicu oleh kenaikan tarif listrik dan harga komoditas pangan menjelang Ramadan.​

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menjelaskan bahwa tarif listrik memberikan andil terbesar terhadap inflasi bulan ini, sebesar 1,18%. Kenaikan ini terjadi setelah berakhirnya diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah hingga Februari 2025. ​

Baca juga : Dishub Siantar Kembali Gelar Rapat Pengoptimalan Terminal Tanjung Pinggir

Selain itu, harga bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras juga mengalami kenaikan, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,11%, 0,06%, dan 0,03%.

Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Maret 2025 tercatat sebesar 1,03%, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama. Komoditas seperti cabai rawit, bawang merah, dan mi instan menjadi kontributor signifikan dalam kelompok ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret 2025 mengalami inflasi mencapai 1,65% secara bulanan (month-to-month/mtm). Dengan perkembangan ini, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,03% (year-on-year/yoy).

Kenaikan inflasi bulanan yang signifikan itu terutama dipicu oleh lonjakan pada kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebesar 6,53% (mtm).

Penyumbang utamanya yakni tarif listrik, seiring berakhirnya kebijakan diskon 50% untuk pelanggan rumah tangga hingga 2.200 VA. Tidak hanya itu, kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) juga mencatat inflasi 1,96% (mtm), berbalik dari deflasi bulan sebelumnya.

Kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit akibat gangguan cuaca, serta naiknya harga daging ayam ras karena permintaan Idulfitri yang menjadi pendorong utamanya.

Sedangkan inflasi inti pada Maret 2025 terpantau relatif stabil di 0,24% (mtm) atau secara tahunan tercatat 2,48% (yoy). Kenaikan harga emas perhiasan dan permintaan selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional Idulfitri menjadi faktor pengaruh utamanya.

Menanggapi hal itu, Bank Indonesia menyebut akan tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat sinergi pengendalian inflasi bersama pemerintah pusat dan daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan. Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2025 bakal tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1%. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan