Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Ahli Ungkap yang Terjadi pada Tubuh Pasca 30 Hari Puasa Ramadan

Ahli Ungkap yang Terjadi pada Tubuh Pasca 30 Hari Puasa Ramadan

Puasa Ramadan merupakan ibadah tahunan yang dijalani oleh umat Muslim di seluruh dunia selama sebulan penuh. Selama 30 hari, tubuh mengalami perubahan pola makan dan ritme aktivitas, yang tentu berdampak pada kondisi fisik dan kesehatan. Namun, tahukah Anda apa saja yang sebenarnya terjadi pada tubuh setelah menjalani puasa selama sebulan?

Para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa berpuasa selama 30 hari membawa perubahan signifikan pada tubuh. Tak hanya perubahan fisik, namun juga manfaat kesehatan yang dirasakan bahkan setelah Ramadan usai.

Tubuh Lebih Terlatih Mengatur Pola Makan

Selama berpuasa, tubuh dilatih untuk beradaptasi dengan pola makan yang lebih teratur, yaitu hanya pada waktu sahur dan berbuka. Setelah 30 hari, tubuh cenderung terbiasa dengan pengaturan waktu makan yang lebih disiplin. Menurut Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, ahli penyakit dalam, hal ini bisa membantu mengurangi kebiasaan makan berlebihan dan ngemil sembarangan.

Dengan jeda waktu yang lebih panjang antara makan, hormon ghrelin (hormon lapar) menurun, sehingga seseorang tidak mudah merasa lapar meski waktu makan berubah.

Detoksifikasi Alami dan Peningkatan Kesehatan Pencernaan

Berpuasa selama sebulan dapat memberikan waktu istirahat bagi organ pencernaan, terutama lambung dan usus. Dr. Mulyani Sudarmono, seorang pakar gizi, menyatakan bahwa ketika tubuh tidak menerima asupan makanan selama beberapa jam, organ pencernaan memiliki waktu untuk memperbaiki diri.

Puasa juga membantu proses detoksifikasi alami. Tubuh memecah lemak yang tersimpan untuk energi, sehingga racun yang tersimpan dalam lemak ikut terbuang. Inilah mengapa banyak yang merasa tubuhnya lebih ringan dan segar setelah Ramadan.

Menurunnya Berat Badan Secara Sehat

Bagi sebagian orang, puasa bisa menjadi momen untuk menurunkan berat badan. Ketika tubuh mengalami defisit kalori karena pola makan yang lebih terkontrol, lemak tubuh akan terurai menjadi energi. Namun, ini hanya terjadi jika saat berbuka dan sahur tetap menjaga asupan kalori secara seimbang.

Ahli diet klinis, Dr. Nurul Widiastuti, menyarankan untuk menghindari makanan berlemak tinggi dan manis berlebihan saat berbuka. Jika tidak, justru kenaikan berat badan bisa terjadi akibat konsumsi kalori berlebih dalam waktu singkat.

Baca juga : Gejala Penyakit Ginjal Tak Hanya di Urine, Kaki Juga Bisa Jadi Tanda

Meningkatnya Sensitivitas Insulin

Puasa selama Ramadan juga berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan berkurangnya frekuensi makan, kadar gula darah menjadi lebih stabil, dan tubuh lebih efisien dalam menggunakan glukosa. Hal ini dapat menurunkan risiko resistensi insulin yang sering menjadi pemicu diabetes tipe 2.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menyebutkan bahwa berpuasa secara intermiten, seperti puasa Ramadan, membantu meningkatkan metabolisme glukosa dalam tubuh.

Perubahan Pola Tidur dan Ritme Sirkadian

Selama Ramadan, waktu tidur menjadi tidak teratur karena aktivitas sahur dan ibadah malam. Hal ini dapat memengaruhi ritme sirkadian tubuh, terutama pada pekan-pekan awal. Namun, setelah Ramadan, tubuh akan kembali menyesuaikan diri dengan pola tidur normal.

Ahli neurologi, Dr. Dimas Pratama, mengatakan bahwa perubahan ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas tidur dengan tidur lebih awal dan bangun pagi.

Kesehatan Mental Lebih Terjaga

Selain dampak fisik, puasa juga membawa perubahan positif pada kondisi mental. Rutinitas ibadah yang lebih intens dan pola hidup yang lebih tertib dapat meningkatkan ketenangan batin dan mengurangi stres. Banyak yang merasa lebih damai dan terkontrol emosinya setelah Ramadan.

Penelitian dari International Journal of Psychology menyebutkan bahwa ibadah rutin dan kebiasaan refleksi diri selama Ramadan dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan mengurangi risiko depresi.

Pasca Ramadan: Tetap Pertahankan Gaya Hidup Sehat

Setelah sebulan berpuasa, tubuh sudah mengalami berbagai adaptasi yang positif. Tantangannya adalah bagaimana mempertahankan gaya hidup sehat ini setelah Ramadan usai. Makan secara teratur, menghindari makanan berlebihan, dan tetap aktif secara fisik adalah kunci menjaga kesehatan tubuh pasca Ramadan.

Jika diterapkan dengan bijak, kebiasaan sehat selama Ramadan dapat menjadi awal dari perubahan positif jangka panjang dalam pola hidup. Jadi, jangan biarkan semua manfaat itu hilang begitu saja! 🌙💪

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan