Kebakaran Subuh Merenggut Nyawa Nenek Lansia di Sunggal
Kobaran api melahap sebuah rumah di Jalan Binjai KM 11, Desa Pujimulyo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatra Utara, pada Kamis (27/3/2025) dini hari sekitar pukul 03.40 WIB.
Dalam tragedi yang terjadi saat warga bersiap menyambut sahur ini, seorang nenek renta berusia 86 tahun, Ramnah, ditemukan tewas terpanggang akibat terjebak di dalam rumah yang terbakar.
Api pertama kali terlihat sekitar pukul 03.40 WIB, saat asap hitam tebal mengepul dari rumah nenek Ramnah.
Menurut keterangan warga sekitar, Ramnah tinggal seorang diri di rumah tersebut.
Wahyu, salah satu warga, membenarkan bahwa korban memang tidak memiliki pendamping di kediamannya.
Baca Juga : Lahan Perbukitan Desa Halaban Langkat Terbakar
“Iya, nenek itu tinggal sendirian di rumah,” ujar Wahyu, Kamis (27/3/2025).
Sementara itu, warga lainnya, Yulfan, mengungkapkan bahwa saat kejadian banyak warga sedang bersantap sahur.
Tiba-tiba, mereka melihat asap tebal mengepul dari rumah korban. Menyadari adanya kebakaran, Yulfan segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.
“Saya dekati untuk memastikan. Ternyata benar kebakaran, saya telepon Damkar,” tuturnya.
Warga yang panik segera berusaha memberikan pertolongan, namun api dengan cepat membesar, melahap seluruh bangunan.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Mereka berjibaku dengan api selama satu jam, hingga akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.30 WIB. Namun, upaya penyelamatan terlambat.
Nenek Ramnah ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya hangus terpanggang.
Jasad nenek Ramnah dievakuasi oleh petugas, meninggalkan duka mendalam bagi warga sekitar.
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, membenarkan kejadian tragis ini.
Ia menyampaikan bahwa saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran.
“Benar, kejadiannya jelang subuh tadi. Satu nyawa melayang. Penyebabnya masih kami selidiki,” ungkap Kompol Bambang.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Keheningan subuh yang seharusnya diisi dengan persiapan sahur, berubah menjadi jeritan pilu dan kepedihan.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama bagi warga yang tinggal sendirian.






