46 Kasus Kebakaran di Siantar Sepanjang 2024, Damkar Ungkap Pemicu dan Langkah Pencegahan
Selama tahun 2024, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Pematangsiantar menangani 46 kali kebakaran. Kepala Operasional Damkar, Remaja Ginting mengatakan, penyebabnya utamanya adalah korsleting listrik.
Dibaca Juga : Jukir di Siantar Terancam Utang Setoran Parkir, Odong-odong Dituding sebagai Biang Kerok
Mencegah terjadinya kebakaran, ia pun meminta masyarakat mematikan peralatan elektronik yang tidak dipakai. “Segera matikan peralatan elektronik yang sudah tidak dipakai karena bisa menyebabkan korsleting listrik,” ujarnya, Senin (17/3/2025).
Selain itu, banyaknya benda mudah terbakar yang disimpan di dekat dapur atau kompor juga menjadi faktor pemicu. “Benda-benda yang mudah terbakar ini harus dijauhkan karena sangat membahayakan bangunan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah di pemukiman padat penduduk. Untuk mengurangi risiko kebakaran, Damkar Kota Pematangsiantar mengaku aktif melakukan sosialisasi, edukasi, dan pelatihan kepada masyarakat.“Kami mengajak seluruh warga Siantar untuk bekerja sama menjaga keamanan dan keselamatan bersama. Kebakaran bisa terjadi kapan saja, tetapi dengan kesadaran dan tindakan preventif, kita bisa mengurangi risikonya,” pungkas Irwan.
Dibaca juga : Peringatan HKN di Langkat, Sekdakab Tegaskan Efisiensi Anggaran dan Mintas ASN Disiplin
Selain itu, personel selalu kita siagakan selama 24 jam untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengendalikan kebakaran. “Personel siap siaga setiap waktu ada laporan masuk,” katanya. Dengan langkah-langkah preventif yang terus digalakkan, diharapkan kasus kebakaran di Kota Pematangsiantar dapat diminimalisir, sehingga mengurangi kerugian material dan potensi korban jiwa.Damkar Siantar juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran. “Kami rutin mengadakan pelatihan dan simulasi kebakaran di berbagai lokasi, terutama di daerah rawan,” tambah Irwan. Masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan selalu waspada terhadap potensi kebakaran. Dengan langkah pencegahan yang tepat, diharapkan angka kejadian kebakaran di Siantar dapat ditekan di masa mendatang.






