Es Teh vs Teh Hangat Saat Buka Puasa, Mana yang Lebih Baik? Ini Kata Dokter
Menurut para ahli gizi, pilihan antara es teh vs teh hangat memiliki dampak berbeda pada tubuh, terutama setelah berpuasa seharian. Beberapa orang lebih suka es teh karena sensasi segarnya, sementara yang lain memilih teh hangat untuk memberikan kenyamanan bagi tenggorokan dan sistem pencernaan.
Minum teh saat berbuka puasa sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan. Baik teh hangat maupun es teh sering kali menjadi pilihan menu awal berbuka karena mudah dibuat dan menyegarkan. Namun, manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi saat berbuka puasa?
Menurut spesialis gizi Dr. dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, MGizi, SpGK(K), terdapat perbedaan efek antara es teh dan teh hangat ketika dikonsumsi setelah berpuasa seharian. Banyak orang memilih es teh karena sensasi dinginnya dapat memberikan kesegaran, tetapi minuman ini juga memiliki risiko tertentu.
“Saat tenggorokan yang kering kemudian langsung mendapatkan minuman dingin, itu malah bisa menimbulkan batuk atau bahkan radang tenggorokan,” ujar dr. Nurul
Baca Juga: Rahasia Kolang-kaling untuk Tulang Kuat, Ini Penjelasan Dokter Gizi!
Mengapa Teh Hangat Lebih Disarankan?
Dr. Nurul lebih menyarankan teh hangat sebagai pilihan awal saat berbuka puasa. Hal ini dikarenakan tubuh dan tenggorokan perlu beradaptasi setelah tidak menerima asupan makanan dan minuman selama berjam-jam.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu banyak menambahkan gula dalam teh yang dikonsumsi. Mengonsumsi teh manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
Bolehkah Minum Es Teh Saat Berbuka?
Meskipun es teh tidak sepenuhnya dilarang, dr. Nurul menyarankan agar masyarakat memberikan jeda antara berbuka dengan minuman dingin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko iritasi pada tenggorokan.
“Sebaiknya, setelah berbuka, minum setengah atau satu gelas air hangat terlebih dahulu, bisa juga teh hangat. Setelah itu, beri jeda sekitar 10 hingga 30 menit sebelum mengonsumsi minuman dingin,” jelasnya.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Adaptasi Tubuh Saat Berbuka
Tubuh yang telah berpuasa selama seharian memerlukan waktu untuk beradaptasi. Minuman yang terlalu dingin dapat mengganggu proses tersebut dan meningkatkan risiko peradangan.
“Kalau udara panas, tubuh kita sudah dalam kondisi hangat. Jika langsung diberikan minuman dingin, tubuh butuh waktu untuk beradaptasi. Makanya, lebih baik konsumsi minuman hangat dulu agar tidak mudah mengalami radang selama bulan puasa,” tambah dr. Nurul.
Dengan demikian, meskipun es teh boleh dikonsumsi, lebih baik memilih teh hangat terlebih dahulu saat berbuka puasa agar tubuh dapat menyesuaikan diri dengan baik. Jika ingin menikmati es teh, pastikan untuk memberinya jeda waktu setelah mengonsumsi minuman hangat.






