Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Antisipasi Macet Parah, Bus Pariwisata Dilarang Masuk Parapat Saat Libur Lebaran 2025

Antisipasi Macet Parah, Bus Pariwisata Dilarang Masuk Parapat Saat Libur Lebaran 2025

Selama libur Lebaran 2025 diperkirakan akan membawa lonjakan kunjungan wisatawan ke Parapat, lokasi wisata di Simalungun yang selalu ramai saat musim libur. Wisatawan, yang umumnya datang bersama keluarga atau kelompok, seringkali menggunakan kendaraan pribadi maupun bus pariwisata. Hal ini kerap menimbulkan kemacetan, terutama di jalan lingkar Parapat yang sempit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon bersama sejumlah pihak terkait telah mengadakan pertemuan guna merencanakan langkah-langkah antisipasi.

Dibaca Juga : Tangis Haru Regina dan Kegigihan Polisi: Kisah Sukses Penangkapan Pencuri di Jalan Meranti, Siantar

Plt Camat Girsang Sipangan Bolon (Girsib), Viktor Saragih mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan anggota DPRD, Kapolsek, Koramil, Dinas Perhubungan, dan Ketua Organda mengenai solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan selama libur Lebaran. “Rencana kita adalah untuk bus pariwisata tidak masuk langsung ke Parapat. Bus-bus tersebut akan diarahkan menuju terminal. Langkah ini diambil untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas, karena selama ini, pada hari-hari libur biasa pun, bus yang parkir di pinggir jalan sudah menyebabkan kemacetan yang tentunya mengganggu,” ujar Viktor, Jumat (14/3/2025).

Atas kebijakan itu, Viktor berharap dapat mengurangi gangguan lalu lintas yang kerap terjadi, terutama pada saat Lebaran. “Saat lebaran, volume kendaraan akan meningkat pesat, dan kami ingin memastikan kenyamanan wisatawan serta kelancaran arus lalu lintas,” tuturnya. Mantan Sekcam Girsib itu menambahkan langkah ini diambil sebagai upaya bersama untuk memastikan suasana yang aman dan nyaman bagi para pengunjung Parapat selama libur Lebaran 2025.

Dibaca Juga ; Inilah Kriteria Guru Berprestasi Menurut Kepala SMKN 1 Siborong-borong Inspirasi untuk Pendidikan Berkualitas

Kebijakan ini mendapat respons positif dari pelaku usaha wisata di Parapat. Maria Sitanggang, pemilik salah satu hotel di Parapat, menyambut baik langkah ini. “Selama ini kemacetan sering membuat wisatawan enggan kembali. Dengan kebijakan ini, kami harap kunjungan wisatawan bisa lebih teratur dan nyaman,” ujarnya. Namun, beberapa pihak juga mengingatkan pentingnya sosialisasi yang masif kepada masyarakat dan wisatawan. “Kami harap pemerintah bisa memberikan informasi yang jelas dan tepat waktu agar tidak ada kebingungan di lapangan,” kata Budi, seorang pengelola travel agency di Medan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan