Siantar Darurat Sampah Ketinggian Tumpukan Capai 25 Meter, DLH Pasang Target Bersihkan Wilayah
Ketinggian tumpukan sampah, yang tampak semakin menggunung di Kota Pematangsiantar, sudah mencapai sekitar 25 meter. Ketinggian tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar, Dedy Tunasto Setiawan. “Ya, target segera. Kita mulai hari ini dan ke depannya berpacu. Kita targetkan sampai Juni mendatang tuntas minimal lima meter [untuk ketinggiannya],” ucap Dedy di TPA, Senin (10/3/2025).
Dibaca Juga : Pembekalan Wajib bagi Calon CPNS 2024 di Simalungun Sebelum Pengangkatan
Ia mengatakan, kinerja DLH Kota Pematangsiantar dalam pengelolaan sampah yang kurang maksimal, lantaran alat berat yang beroperasi jumlahnya terbatas di lahan TPA seluas 2,4 hektar itu. “Terpenting saat ini kita ratakanlah dulu. Karena kemarin tidak ada alat berat kita yang memadai, maka kita terhalang untuk menatanya,” ujarnya.
Penataan itu, kata Dedy, sampah dari masyarakat yang diangkut dengan mobil akan ditarik ke lahan bagian belakang TPA. Selanjutnya diurai menggunakan mesin huar atau mesin pemilah sampah. “Pengolahan sampah sudah, ada menjadi kompos, briket arang, dan ada juga maggot [larva lalat] pengurai sampah organik yang baik. Pengolahan sampah berada di belakang Terminal Tanjung Pinggir, ada skala kota di situ,” tuturnya.
Dibaca Juga : Evaluasi Kinerja, Wali Kota Wesly Pertimbangkan Pencopotan Kadis Lingkungan Hidup
Dedy mengaku, sampah setiap hari yang masuk ke TPA mencapai 190 ton. Kendati begitu, ia berjanji pengelolaan sampah ke depannya semakin membaik selaras permintaan Wali Kota Wesly Silalahi. Sebelumnya, Wesly Silalahi yang melakukan peninjauan ke TPA telah mengultimatum Dedy. “Ya kalau enggak ada target Kepala Dinas Lingkungan Hidup, mungkin pindah dia nanti. Ini harus selesai,” kata Wesly Krisis sampah di Siantar ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin masalah serupa akan terjadi di daerah lain di Indonesia.






